Milenial Mau Investasi Rumah? Ini Cara Memulainya!

Properti dianggap lebih kecil risikonya dibanding bentuk investasi lain. Meski demikian, risiko tetap ada.

oleh boyleonard diperbarui 15 Sep 2017, 18:36 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 18:36 WIB
20170914-milenial investasi rumah-rumahcom-boy
Properti dianggap lebih kecil risikonya dibanding bentuk investasi lain. Meski demikian, risiko tetap ada.

Liputan6.com, Jakarta Investasi properti adalah investasi yang menarik. Potensi keuntungannya cukup besar dengan resiko yang relatif stabil. Tetapi, bagaimana memulainya?

Emas, saham atau reksadana, serta properti adalah bentuk investasi favorit di Indonesia. Namun di antara ketiganya, properti dianggap lebih aman. Meski demikian, properti tetap punya resiko dan untuk meminimalisirnya, perhatikan hal-hal berikut:

Perizinan

Sudah cukup jamak jumlah pengembang yang menawarkan hunian, baik rumah ataupun apartemen, sebelum hunian tersebut dibangun. Keuntungan membeli pada fase ini adalah harga masih terjangkau dan biasanya masih banyak promo dan bonus lagi dari pengembang.

Namun, karena fisik bangunan tidak ada, Anda harus memeriksa dengan cermat pengembang perumahan atau apartemen tersebut. Yang pertama tentu saja adalah reputasinya. Jika pengembang tersebut sudah pernah membangun perumahan dan tidak bermasalah, maka kecil peluang pengembang ini akan melakukan penipuan.

Kedua, periksa legalitasnya. Anda berhak bertanya seputar izin pembangunan dan lain-lain. Konsultasikan semua informasi yang Anda terima dengan praktisi atau ahli di bidang properti.

(Baca juga: Panduan Agar Tak Tertipu Pengembang Nakal)

Datangi lokasi

Mencari properti secara online memang lebih mudah. Informasi yang tersaji pun lebih lengkap. Namun, Anda tetap harus mendatangi langsung lokasinya jika Anda sudah mantap dengan properti tersebut.

Properti yang baik di antaranya dekat dengan beragam fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, pasar/supermarket, atau pusat perbelanjaan. Selain itu, cari lokasi yang memiliki akses mudah menuju pintu tol atau stasiun dan terminal.

Idealnya, properti yang baik harus memenuhi semua persyaratan tersebut. Tetapi Anda juga bisa menyesuaikan dengan target pasarnya. Misalnya, properti kelas menengah tidak perlu dekat dengan akses tol, namun perlu akses ke transportasi massal yang baik.

Dalam review properti Rumah.com, Anda bisa mendapatkan informasi lengkap seputar potensi dan fasilitas umum di setiap properti baru yang ditawarkan.

Bandingkan harga

Saat ini banyak properti baru yang dibangun mengelilingi kawasan terpadu. Di Tangerang Selatan, misalnya, banyak perumahan baru tumbuh di sekitar BSD City, yang memiliki fasilitas umum lengkap dan mapan.

Perumahan-perumahan kecil di sekitarnya tentu bisa ikut memanfaatkan keberadaan fasilitas tersebut, dengan harga yang jelas lebih terjangkau ketimbang rumah di dalam kawasan itu.

Amati perkembangan pasar

Seperti disebutkan di atas, properti punya kenaikan harga yang relatif stabil. Tetapi Anda bisa mengoptimalkan investasi pada properti dengan progres kenaikan harga yang lebih baik. Rumah.com Property Index menyajikan data kuartalan terkait pergerakan kenaikan harga pasar. Anda bissa menjadikannya sebagai referensi.

Biaya lain-lain

Biaya perawatan untuk rumah relatif tidak terlalu besar. Berbeda dengan biaya perawatan unit di apartemen yang biasanya  lebih mahal. Jika Anda berinvestasi di apartemen dan hendak menyewakannya, pastikan dulu biaya perawatan menjadi tanggung jawab pihak mana.

Jika Anda yang menanggung, pastikan biaya ini masuk dalam perhitungan penentuan biaya sewa.

Sumber: Rumah.com

Sudah punya tabungan dan mulai tertarik untuk berinvestasi? Berikut pilihan properti baru dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini!

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya