Liputan6.com, Serang - Tubagus (Tb) Ahmad Vilvil, putra sulung Ketua Kenadziran Kesultanan Banten Tb Ismetullah Al-Abbas, tidak menyangka ayahandanya meninggal dunia setelah dilarikan ke Rumah Sakit Omni Tangerang. Akibat kepergian mendadak itu, rencana pernikahannya harus dimajukan.
Ia melangsungkan pernikahan di hadapan jenazah sebelum dikuburkan. Ijab kabul yang dibanjiri isak tangis keluarga itu hanya digelar sederhana. Tidak ada senyum bahagia terpancar seperti layaknya acara perkawinan.
"Ini keinginan anaknya (Vilvil). Rencananya pernikahannya kan Mei, namun karena beliau (Tb Ismetullah Al-Abbas) keburu nggak ada (meninggal dunia). Keluarga sepakat mereka dinikahkan sekarang juga di depan jenazah almarhum," kata sepupu Tb Ismetullah, Suzana Dewi Susanti, Jumat (4/3/2016).
Baca Juga
Pernikahan tersebut disaksikan Gubernur Banten Rano Karno, mantan Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Soleh Hidayat, hingga tokoh pendiri Provinsi Banten Mbay Mulya Syarief.
Selepas pernikahan, jenazah Tubagus (Tb) Ismetullah Al-Abbas disalatkan di Masjid Agung Banten dan dimakamkan di Kompleks Kesultanan Banten Lama, sore ini. Keturunan ke-12 Sultan Hasanudin itu meninggal pada usia 56 tahun akibat penggumpalan pembuluh darah di kepala.
"Sebelum beliau meninggal, saya mendapatkan kabar almarhum sakit malam kemarin (Kamis, 3 Maret 2016). Setelah mendapatkan kabar, saya berniat besoknya (hari ini) akan menjenguk, tapi Allah berkehendak lain. Lalu 15 menit kemudian saya mendapatkan kabar beliau sudah meninggal," kata Gubernur Banten Rano Karno.
Pihak keluarga besar Kesultanan Banten akan membicarakan penerus Sultan Muda Banten sebagai Ketua Kenadziran Kesultanan Banten Lama.