Hiu Paus Mendadak Berdatangan ke Daerah Ini

Pengunjung dimbau tidak menyentu hiu paus agar tidak mengganggu.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Apr 2016, 11:10 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2016, 11:10 WIB
Anak Remaja yang Menaiki Hiu Paus
Tidak takut bahaya, anak laki-laki ini mencebur ke laut dan memegang sirip seekor hiu paus.

Liputan6.com,Gorontalo - Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Provinsi Gorontalo menghimbau pengunjung di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango tidak menyentuh hiu paus saat berinteraksi dengan hewan di kawasan tersebut.

Hiu Paus memang hiu yang paling ramah dan jinak, tapi kalau manusia berinteraksi berlebihan hiu ini bisa stres.

"Kalau ingin hiu paus tetap ada, maka kami minta pengunjung juga berperilaku yang tepat," kata Wakil Ketua POSSI, Wawan Iko di Gorontalo, dikutip Antara, Jumat (8/4/2016).

Dia menegaskan interaksi yang berlebihan dan sering akan bisa mengusir hiu paus ini dengan perlahan, sehingga masyarakat tidak bisa lagi mengambil manfaat ekonomi dari kehadiran hiu.

 

Ia juga berharap para penyelam dan pengunjung yang snorkeling, menjaga jarak dengan tempat dimana hiu paus makan.

"Hiu paus biasanya akan mendekati penyelam karena melihat gelembung dari tabung scuba, sehingga penting untuk menjaga jarak agar hiu tidak terganggu," jelas Wawan.

Selain itu, jumlah pengunjung yang turun langsung dari bibir pantai maupun menggunakan perahu sebaiknya dibatasi dan menyesuaikan dengan waktu makan hiu.

"Jika diberi makan sepanjang hari, saya khawatir pola makan hiu ini tidak akan alami lagi," kata Wawan.

Seminggu terakhir, Botubarani mendadak menjadi obyek wisata hiu paus. Pengunjung mulai memadati wilayah pantai Botubarani karena adanya kawanan hiu paus tak jauh dari perkampungan warga.

Keberadaan hiu ini sudah lama diketahui, dan muncul setiap warga menebar limbah udang dari perusahaan pengepakan udang di lokasi itu. Pengunjung yang datang ingin melihat lebih dekat hiu dengan menyelam, snorkeling dan memberi makan melalui perahu nelayan setempat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya