Liputan6.com, Pekanbaru - Sedikitnya 20 anggota Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Riau mengalami keracunan secara bersamaan usai menyantap nasi bungkus. Tiga anak turut menjadi korban setelah nasi bungkus yang dipesan dibawa pulang.
Komandan Brimob Polda Riau Kombes Pradah Pinunzul menyebutkan, 19 anggota masih dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. Sisanya sudah diperbolehkan karena kondisinya sudah membaik.
"Yang belum dibolehkan pulang karena masih mual. Biar di sini dulu sampai kondisinya maksimal," kata Pradah, Rabu 25 Mei 2016 malam.
Pradah menyebutkan, kejadian bermula sewaktu puluhan anggota Brimob di Mako yang berada di Jalan Durian melaksanakan latihan rutin Penanganan Huru Hara (PHH).
Seperti biasa usai latihan, ratusan personel Brimob disuguhi ratusan nasi kotak dari sebuah rumah makan di Pekanbaru. Tempat yang tak disebutkan namanya itu sudah menjadi langganan.
"Sebelumnya juga makan nasi kotak
dari penyedia yang sama. Kita pesan 200 kotak tapi yang keracunan hanya itu. Tadi menurut anggota, rasanya memang agak berbeda," jelas Pradah.
Kejadian ini sudah dilaporkan ke Mapolresta Pekanbaru untuk diselidiki. Satuan Reserse Kriminal sudah berkordinasi dengan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru dan mengambil sampel makanan yang dimakan Brimob.
"Sampel makanan juga sudah dikirim ke Balai POM untuk diteliti. Nanti ketahuan apakah penyebabnya adalah nasi bungkus yang mereka makan tadi atau ada penyebab lain," ungkap Pradah.
Untuk tiga anak yang juga keracunan, sebut Pradah, karena anggota membawa nasi bungkus itu pulang dan memberikan kepada anaknya.
Baca Juga
"Dua anak masih dirawat intensif karena masih mual. Sementara yang sudah sehat diperbolehkan pulang," kata Pradah.
Adapun anggota yang menjadi korban adalah Brigadir Ramadhan, Bharada Ahmad Sofian, Bripka Alfitrayadi, Bharada irfan, Bripda Mario, Bharada Rafles, Bripka Eko dan Brigadir Fery.
Kemudian ada Bharada Erwandi, Brigadir Sony, Bharada Rahmad Eko, Bharada Dede, Bharada Setiadi, Bripka Elson, Aiptu Arpi, Bripka Deny, Bripda Rio, Bripda Deri dan Aiptu Saham Sihombing serta Edi Purwanto.
Selanjutnya dari anak, Randa yang berumur 12 tahun, Gosan 13 tahun dan Satria Prawira yang masih berumur 6 tahun.