Heboh Daging India di Rumah Dinas Tentara

Daging ilegal dari India 3,7 ton diselundupkan melalui Tanjung Balai Karimun ke rumah dinas tentara.

oleh Reza Efendi diperbarui 13 Jun 2016, 23:05 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2016, 23:05 WIB
Daging India
Daging ilegal dari India 3,7 ton diselundupkan melalui Tanjung Balai Karimun ke rumah dinas tentara.

Liputan6.com, Medan - Sebanyak 3,7 ton daging sapi ilegal disita pihak Kodam I/BB di salah satu rumah dinas Asrama TNI, Jalan Gaperta, Medan, Sumatera Utara. 3,7 ton daging ilegal tersebut diketahui berasal dari India.

Aslog Kodam I/BB Kolonel Arm Anggoro Setiawan mengatakan daging ilegal asal India tersebut masuk ke Medan melalui Tanjung Balai Karimun, kemudian dibawa ke dalam Asrama TNI tersebut.

Dia mengatakan pengungkapan daging ilegal melalui penyelidikan selama 10 hari. Sebelumnya masuk informasi terkait adanya daging ilegal di Asrama TNI yang berada di Jalan Gaperta.

“Setelah kita lakukan penyelidikan, petugas dari Kodam I/BB akhirnya berhasil menangkap dua orang pria yang mengangkut daging dengan becak motor. Keduanya ditangkap tidak jauh dari asrama,” jelasnya di Medan, Senin (13/6/2016)

Saat diamankan, 3,7 ton daging sapi ilegal asal India tersebut dibungkus dengan total 400-an bungkus. Masing-masing daging yang dibungkus memiliki berat 20 kilogram dan diletakkan di dalam lemari es.

"Saat kita periksa, rumah tempat diamankannya daging ilegal ini ditempati oleh Kopka berinisial TS, anggota TNI, sedangkan kegiatan tersebut dilakukan oleh istrinya berinisial V. Dari pengakuan, kegiatan ini sudah berlangsung lebih dari setahun, daging diedarkan ke sejumlah pasar tradisional dan modern," ujarnya.

Atas perbuatan para pelaku, pihak TNI akan berkoordinasi dengan Polda Sumut dan Bea Cukai. Sedangkan istri Kopka TS, berinisial V dan dua orang kurir akan diperiksa di Polda Sumut, dan Kopka TS akan diperiksa di POM.

‎”Kita akan mengeluarkan Kopka TS dan keluarganya dari rumah dinas, karena di dalam asrama tidak boleh ada kegiatan bisnis jual beli apapun, apa lagi ilegal, terpaksa nanti akan kita keluarkan,” kata Anggoro.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya