Liputan6.com, Tahuna - Upaya pencarian korban longsor dan banjir bandang di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara terus dilakukan. Tercatat terdapat lima korban tewas, dengan dua di antaranya sudah ditemukan dan tiga lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe, Rence Tamboto pada Rabu, 22 Juni 2016 menuturkan, jumlah korban tewas bertambah dari empat menjadi lima orang.
Dua korban yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal adalah Lenitje Awumbas Malangsiang di Kelurahan Tapuang, Kecamatan Tahuna Timur; dan Nurlina Hinone di Kampung Taleko Batusaiki, Kecamatan Tatoareng.
Rencananya pencarian bakal dilanjutkan hari ini. "Pencarian akan dilanjutkan lagi," ujar Rence di lokasi, Sulut.
Baca Juga
Baca Juga
Advertisement
Dia menambahkan, tiga korban longsor lainnya adalah Rosali Moe Gaghaube dan Rilne Agumanis di Kelurahan Sàwang Bendar, Kecamatan Tahuna; serta Cristinje Mocodompis di Kelurahan Kolongan Beha, Kecamatan Tahuna Barat.
Bupati Kepulauan Sangihe, Hironimus R Makagansa memantau langsung proses pencarian serta penanganan pengungsi di tempat pengungsian.
"Kami terus memastikan kondisi warga yang menjadi korban," ujar Hironimus.
Dia mengatakan, di Kelurahan Kolongan Beha, proses pencarian masih dilakukan secara manual karena alat berat belum bisa menjangkau lokasi. Ini terjadi akibat putusnya jembatan penghubung.
Sementara di Kelurahan Apengsemebeka, alat berat sudah mulai membersihkan dan mencari dua korban longsor yang masih belum diketahui keberadaannya.