Hamil 2 Kali, Bupati Cantik Dapat Penghargaan dari Jokowi

Sang bupati mengaku sudah menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) IUD sebulan setelah masa nifas pada kehamilan keduanya.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 28 Jul 2016, 13:03 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2016, 13:03 WIB
Pil KB

Liputan6.com, Brebes - Bupati Brebes Idza Priyanti bakal menerima penghargaan dari Presiden Jokowi hari ini. Dia meraih Penghargaan Manggala Karya Kencana 2016 atas kiprahnya di bidang Keluarga Berencana (KB).

Penghargaan tersebut diberikan karena sang Bupati dianggap layak atas dukungan dan komitmennya terhadap program KB di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Orang nomor satu di Brebes ini mengaku telah mendapat undangan dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat untuk menerima penghargaan tersebut.

"Insya Allah saya akan hadir memenuhi undangan dari Kepala BKKBN untuk menerima penghargaan di bidang KB," kata Idza Priyanti di Brebes, Jateng.

Penghargaan diberikan hari ini, Rabu (28/7/2016) bertepatan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 tahun 2016 di halaman Kantor Gubernur Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hamil Dua Kali

Idza sendiri mengaku sudah menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) IUD sebulan setelah masa nifas pada kehamilan keduanya.

Meskipun memiliki empat anak, tetapi dia hanya hanya hamil dua kali. Sebab, Idza memiliki anak kembar dan seorang lagi anak angkat.

"Saya hanya hamil dua kali, terus ikut KB maka kelihatan masih muda, kan," ucap bupati cantik itu.

Sebagai bupati, Idza terus mengampanyekan KB. Diawali dengan momentum hari jadi Kabupaten Brebes ke-335 pada 2013, dia menjaring 10.000 akseptor.

"Laju pertumbuhan penduduk di Brebes harus kita tekan, mengingat penduduk Brebes sudah mencapai 1,7 juta jiwa lebih," tutur dia.

Untuk mendukung KB, APBD yang digelontorkan pun terus ditingkatkan. Pada 2016, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) bidang KB mencapai Rp 6,57 miliar.

Bupati juga telah mensinergikan BKBPP dengan SKPD lain untuk kesuksesan program KB, baik melalui kampanye maupun penganggaran.

Termasuk telah disusunnya grand design pengendalian kuantitas penduduk Kabupaten Brebes. Organisasi kemasyarakatan, seperti Muslimat NU, Aisyiyah, IBI, TNI, Bhayangkari, Juang Kartika, PKK pun turut dilibatkan.

"Muslimat NU bahkan kerap mendulang juara perolehan akseptor KB se-Jawa Tengah," ucap Idza.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya