Liputan6.com, Malang - Wacana full day school atau sekolah sehari penuh yang dikemukakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy belum bisa dipenuhi di Malang, Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Malang mengaku masih kekurangan tenaga guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
Belum lagi kualitas guru yang dinilai harus ditingkatkan lagi. Jika kedua hal itu terpenuhi, maka Kabupaten Malang akan sangat siap merealisasikan rencana full day school.
"Kami masih kekurangan guru berstatus PNS. Selama ini kekurangan itu ditutupi oleh guru tidak tetap. Kalau full day school diterapkan, kekurangan guru itu harus lebih dulu dipenuhi," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Budi Iswoyo di Malang, Jatim, Selasa 9 Agustus 2016.
Advertisement
Saat ini, kata dia, Kabupaten Malang masih kekurangan lebih dari 2.000 guru berstatus PNS. Selama ini kekurangan itu ditutupi oleh keberadaan guru tidak tetap. Dia menilai, kekurangan itu bisa dipenuhi oleh guru PNS.
Baca Juga
"Kalau guru PNS kan bisa lebih bertanggungjawab ke siswa karena diikat oleh perundangan. Secara kesejahteraan juga sudah terjamin," ucap Budi.
Selain itu, lanjut dia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga tetap harus memperhatikan kualitas guru di pelosok daerah. Sebab masih ada kesenjangan kualitas dan itu berdampak pada kualitas pendidikan yang diterima siswa.
Jika sekolah sehari penuh diterapkan, kata Budi, guru dituntut lebih inovatif saat mengajar agar siswa tak jenuh.
"Agar materi yang diajarkan tetap menarik bagi siswa. Guru dituntut lebih berinovasi, agar bisa itu ya kualitasnya ditingkatkan oleh kementerian," ujar Budi.
Di Kabupaten Malang, sekolah negeri dan swasta ada sebanyak 1.174 SD, 311 SMP, 63 SMA dan 120 SMK. Hanya sebagian kecil yang telah menerapkan full day school, terutama di sekolah swasta.
Kegiatan ekstra kurikuler dan materi pendidikan tertentu menjadi menu utama yang disampaikan di sekolah yang telah menerapkan full day school. Jika guru lebih bisa berinovasi, maka tak akan sekadar diisi materi ajar.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi sendiri telah menyampaikan gagasan full day school itu saat bertemu langsung Bupati Malang, Rendra Kresna beberapa hari lalu di Malang. Dalam kesempatan itu, semua keluhan Pemkab Malang juga telah disampaikan.
"Prinsipnya kami siap menerapkan, apalagi kalau sudah menjadi aturan. Tapi beberapa kekurangan kami harus dipenuhi agar benar benar siap," ucap Budi.