Kelompok Bersenjata Papua Serahkan 59 Senjata

Kecenderungan aksi KKB saat ini melakukan aksinya dengan menggunakan senjata laras pendek.

oleh Katharina Janur diperbarui 05 Okt 2016, 06:01 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2016, 06:01 WIB
Penemuan Senjata
Salah satu jenis bren atau senapan mesin ringan yang digunakan saat Perang Dunia II. (www.germandaggers.com)

Liputan6.com, Jayapura - Kodam XVII/Cenderawasih menerima 59 pucuk senjata api, baik organik dan rakitan dari masyarakat di Papua. Penyerahan senjata ini dilakukan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) melalui masyarakat setempat dengan cara pendekatan persuasif.

Panglima Kodam Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian mengatakan, penyerahan senjata api ini disertai dengan 10 granat dan puluhan amunisi.

"Ini membuktikan, masyarakat Papua mulai mempercayai TNI/Polri. Ini adalah pendekatan persuasif bersama dengan kepolisian yang berhasil kami terima sejak Januari hingga September," kata Hinsa, Selasa (4/10/2016).

Dari 59 senjata api itu, 15 pucuk di antaranya adalah organik milik TNI/Polri. "Ini ada senjata api laras pendek milik Alm Lettu Wayan anggota Kopasus yang tewas ditembak dan senjatanya dirampas di daerah Illu Kabupaten, Puncak Jaya," kata Hinsa.

Sampai saat ini, masih ada senjata api milik TNI/Polri yang berada di tangan KKB. Pihak TNI/Polri terus berupaya agar senjata itu tidak lagi dikuasai masyarakat.

"Masyarakat di pegunungan tengah Papua pada umumnya sudah ingin hidup tenteram. Kebanyakan mereka sudah bisa menikmati penerangan 24 jam. Sekolah dan fasilitas umum lainnya terus dibangun oleh pemda setempat," ucap dia.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebutkan kecenderungan aksi KKB saat ini melakukan aksinya dengan menggunakan senjata laras pendek.

Motif KKB ini masih sama yakni ingin menunjukkan eksistensinya kepada masyarakat umum bahwa kelompok ini masih ada. Kejadian penembakan terakhir terjadi di Puncak Jaya dan Dogiyai.

"Pada dasarnya kelompok ini tak punya nyali. Korban yang mereka hadapi selalu masyarakat dan kalangan lemah. Tetapi jika kelompok ini ditangkap, pasti langsung menyerah dan minta ampun yang tak terhingga," ucap dia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya