Top 3: Penampakan Belalai Air di Perairan Probolinggo

Belalai air, fenomena angin puting beliung yang membentuk pusaran air hingga menjulang dan terhubung ke awan.

oleh Eka HakimZainul ArifinYanuar H diperbarui 05 Des 2016, 20:11 WIB
Diterbitkan 05 Des 2016, 20:11 WIB
Top 3: Ini Penampakan Belalai Air di Langit Probolinggo
Belalai air, fenomena angin puting beliung yang membentuk pusaran air hingga menjulang dan terhubung ke awan.

Liputan6.com, Probolinggo - Meski berbahaya, fenomena alam yang satu ini terbilang cukup indah. Kenapa? Karena begitu air laut menjulang ke atas dalam satu pusaran, maka yang terlihat seperti menembus langit. Fenomena ini disebut juga dengan waterspout atau belalai air.

Waterspout atau umumnya didefinisikan sebagai tornado di atas air ini merupakan fenomena angin puting beliung yang membentuk pusaran air hingga menjulang dan terhubung ke awan cumuliform.

Belum lama ini, fenomena tersebut menghiasi langit Probolinggo, Jawa Timur dan menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.

Kabar lainnya yang tak kalah diburu, pada Senin (5/12/2016), rahasia wedang ronde mbah Paiyem yang berhasil memikat Presiden ke-2 RI Soeharto.  

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Fenomena Belalai Air Terekam di Perairan Probolinggo

Ilustrasi belalai air di lautan

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengunggah rekaman video fenomena waterspout itu melalui akun twitter miliknya @Sutopo_BNPB.

“Fenomena puting beliung mirip tornado di Probolinggo, Jatim 2/12/2016. Iklim sudah berubah,” tulis Sutopo.

“Fenomena waterspout itu disebabkan adanya awan cumulonimbus atau kumpulan awan hitam di langit. Efeknya pusaran air tersedot ke atas menuju awan hitam itu,” kata Hartanto dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2016).

Fenomena waterspout yang terjadi di perairan Probolinggo itu terekam dengan kekuatan yang diperkirakan mencapai 50 kilometer per jam dengan tinggi pusarannya mencapai 400 meter.

Selengkapnya...

2. Setelah Ibu 7 Anak, Penulis Status Facebook Terancam Masuk Bui

Kejahatan minim bikin penjara di negara ini kosong. Penjahat pun sampai diimpor agar hotel prodeo tersebut tak ditutup.

NHR, ibu rumah tangga (IRT) berusia 28 tahun yang memiliki tujuh anak di antaranya bayi usia lima bulan, sudah mendekam di hotel prodeo atau tahanan. Namun, Samsidar sang pelapor dugaan penganiayaan itu berencana menjerat dua saudara kandung NHR.

"Dua saudaranya NHR itu saya akan penjarakan juga karena telah menulis status yang tidak benar di Facebook-nya. Status di akun Facebook-nya saya sudah copy. Meski nantinya dia sudah hapus, mendekat ini saya laporkan lagi dia," ucap Samsidar kepada Liputan6.com via telepon di Makassar, Minggu, 4 Desember 2016.

Samsidar yang mengaku berkantor di Jalan AP Pettarani, Makassar itu juga tak menampik apa yang telah dikatakan oleh saudara NHR, Sri Wahyuni kepada media. Yakni, terkait adanya laporan dugaan penganiayaan yang sama di Polresta Pelabuhan Makassar pada April 2016.

Samsidar mengaku anaknya yang justru dikeroyok oleh NHR bersaudara, yakni Sri Wahyuni dan Sri Rahayu. Dia membantah jika anaknya disebutkan menganiaya NHR yang saat itu sedang mengandung delapan bulan.

Selengkapnya...

3. Rahasia Wedang Ronde Mbah Paiyem Pikat Lidah Presiden Soeharto

Mbah Paiyem berjualan wedang ronde sebelum PKI ada. (Liputan6.com/Yanuar H)

Wedang ronde. Minuman ini dipercaya mampu mengusir dingin, terutama saat hujan turun di malam hari. Salah satu penjual wedang ronde di Yogyakarta ada di pinggir trotoar Jalan Kauman, Kota Yogyakarta.

"Pertama kali berjualan wedang ronde sebelum tahun 1965. Sebelum PKI, saya sudah jualan ronde sama kacang rebus," kata Mbah Paiyem, Minggu, 4 Desember 2016.

Paiyem mengatakan ronde buatannya memang berbeda dengan yang lainnya karena tidak memakai bahan pengawet. Ia juga mengolah sendiri bahan ronde, mulai menumbuk sendiri ketan hingga halus dan membentuknya bulat-bulat.

Kualitas yang selalu dijaganya itu membuat Presiden ke-2 RI Soeharto waktu itu menyukai ronde bikinannya.

"Saya yang buat, kalo yang melayani dan menyerahkan ke Pak Suharto, ya ajudannya. Kalau ada tamu negara juga sering diundang ke istana," kata Paiyem.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya