Liputan6.com, Cirebon - Warga Desa Cijemit dan Desa Gunungmanik di Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terpaksa harus mencari jalan alternatif. Sebab, longsor menutup akses jalan di dua desa tersebut.
Longsor yang berasal dari tebing setinggi 30 meter di antara dua desa tersebut terjadi pada Minggu dini hari, 15 Januari 2017. Namun, bencana alam ini tak menimbulkan korban jiwa.
Pelaksana Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Kuningan Sofyan mengatakan, longsor tersebut disebabkan hujan deras yang melanda Kabupaten Kuningan belakangan ini.
"Beruntung tidak ada korban jiwa, Mas. Kami tinggal bergotong royong bersama warga menyingkirkan material longsor dari jalan," ucap Sofyan saat dihubungi Liputan6.com dari Cirebon, Jawa Barat, Senin (16/1/2017).
Baca Juga
Sofyan menuturkan, longsor menerjang dua kali. Pertama, longsor kecil terjadi pada pukul 15.00 WIB, disusul longsoran besar pada pukul 17.00 WIB. Longsor tersebut disebabkan intensitas hujan berskala sedang dengan durasi dua jam.
Dia menambahkan, sejak longsor menutup akses jalan, warga dari dua desa berupaya mencari akses jalan alternatif. Selain itu, warga juga bergotong royong menyingkirkan material longsor sambil menunggu datangnya bantuan alat berat.
"Lebar longsor sekitar 23 meter hingga jalan tertutup total tidak bisa dilewati kendaraan," ujar Sofyan.
Advertisement
Akibat longsor tersebut, kendaraan bermotor tidak bisa lewat. Warga terpaksa harus melewati jalan alternatif dari Desa Gunungmanik melalui Desa Pinara, Kabupaten Kuningan, dengan jarak tempuh 2,5 kilometer.
"Mudah-mudahan material longsor bisa dengan cepat disingkirkan sambil menunggu alat berat untuk menyingkirkan material yang susah dijangkau warga," Sofyan menambahkan.
Selama musim hujan tercatat 20 longsor menimpa Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Cuaca ekstrem pun menjadi kekhawatiran warga Kabupaten Kuningan yang notabene tinggal di area pegunungan. "Masyarakat kami imbau sama-sama berhati-hati mengingat cuaca ekstrem," Sofyan memungkasi.