Liputan6.com, Palembang - Dua anggota polisi Sat Polair Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), Brigpol Sahada dan Briptu Achmad Yudistira nyaris dihabisi warga Desa Air Sugihan, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan. Sebanyak 30 warga menggunakan senjata tajam (sajam) bersiap menghabisi aparat hukum ini.
Pertikaian antara anggota polisi dan warga Kabupaten OKI ini ditengarai karena kabel tembaga yang diduga disita kedua polisi yang sedang bertugas itu pada Senin sore, 20 Februari 2017.
Dari informasi yang dihimpun, sekitar pukul 17.00 WIB, kedua polisi yang berpatroli di areal PT OKI Pulp and Paper mencurigai adanya kontainer kosong. Saat pintu kontainer dibuka, mereka menemukan kabel tembaga yang sudah dipotong-potong.
Advertisement
Kedua anggota Korps Bhayangkara itu menelusuri areal sekitar dan kembali menemukan kabel curian yang terpotong beserta satu unit sepeda motor matik dan satu unit alat hisap sabu. Akhirnya, barang bukti berupa 700 kilogram kawat tembaga diamankan di pangkalan Polair Polres OKI di Sungai Baung.
Sekitar pukul 23.00 WIB, empat orang warga mendatangi Pangkalan Polair Polres OKI dan mengatakan tidak terima polisi menyita ratusan kabel tersebut.
Baca Juga
Brigadir Sahada dan Briptu Achmad Yudistira yang berada di luar pangkalan langsung diserbu dengan ayunan parang milik salah satu warga. Karena bisa mengelak, keempat warga lalu berusaha merebut senjata api milik kedua polisi tersebut.
Brigadir Sahada langsung mengeluarkan tembakan peringatan dua kali ke atas. Merasa tidak terima, keempat warga tersebut mengancam akan membawa massa lebih banyak untuk menyerbu pangkalan Polair Polres OKI.
Tak lama kemudian, datang sekitar 30 orang warga Desa Sugihan dengan membawa sajam dan berusaha untuk menyerbu polisi di pangkalan Polair Polres OKI.
Namun, kemarahan para warga berhasil dilerai Kepala Unit Reskrim Polsek Air Sugihan yang dibantu Tim Intel Dermaga Pelabuhan PT OKI Pulp and Paper.
Warga yang masih berusaha menyerang akhirnya dikepung oleh personel Pam Obvit Polda Sumsel bersenjata. Akhirnya, para warga Desa Air Sugihan menyerah dan membubarkan diri.
Menurut Kapolres OKI AKBP Amazona, melalui Humas Polres OKI Ipda Ilham, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya juga akan menelusuri informasi detail terkait kasus penyerangan kepada dua anggota polisi tersebut.
"Iya memang benar ada (kejadiannya), tapi nanti kita konfirmasi lagi ke Kapolsek Air Sugihan Kabupaten OKI Sumsel," ujar Ilham kepada Liputan6.com, Selasa, 21 Februari 2017.