Liputan6.com, Palembang - Kepergian Sindi (24), wanita bercadar di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), membawa duka mendalam bagi keluarganya. Apalagi Sindi meninggalkan satu orang anaknya yang masih berusia tiga tahun dari buah cintanya dengan Wahyu, sejak menikah 2020 lalu.
Kakak korban, Purwanto (30) berkata, keponakannya sudah dibawa pulang pihak keluarganya di kawasan Kertapati Palembang Sumsel. Namun, dia begitu sedih melihat kondisi anak semata wayang Wahyu dan Sindi tersebut.
Advertisement
Saat pertama kali dibawa pulang anggota keluarganya, keponakannya berinisial AL sempat cemas dan ketakutan saat diajak berbicara. Hanya dua kata yang bisa diucap AL, dengan raut wajah penuh kecemasan.
Advertisement
Baca Juga
“Dia cuma bilang ‘hantu’ dan ‘abi’. Kami menduga, kata ‘hantu’ itu dari ajaran Wahyu untuk panggilan kepada ibunya. Kondisi AL juga tak terurus, banyak kutu di rambutnya,” ungkapnya.
Kondisi serupa juga dialami Sindi, saat dilarikan ke rumah sakit di Kota Palembang. Rambut Sindi tak terurus, gimbal, penuh kutu bahkan hingga ke bagian matanya.
AL sempat dibawa oleh keluarga Wahyu, namun pihak keluarga Sindi langsung menjemputnya, untuk mengamankan satu-satunya anak Sindi.
Saat ini, AL sudah diurus oleh salah satu kerabatnya yang enggan disebutkan lokasinya di mana, agar Wahyu atau keluarga iparnya tidak mengganggu AL untuk sementara waktu.
"Dia lebih banyak diam, diajak main baru mau, tapi masih tetap tidak banyak interaksi. Makanya kami ingin pemulihan dia dulu,” katanya.
Purwanto tak habis pikir dengan perbuatan Wahyu, yang tega menelantarkan anak istrinya hingga kondisinya benar-benar memilukan. Apalagi kondisi adiknya yang sudah parah, tapi dibiarkan saja hingga akhirnya Sindi tutup usia.
Dugaan kuatnya, Sindi dan AL sengaja disekap oleh suaminya selama satu tahun terakhir, yang dikuatkan dengan pengakuan Sindi sebelum meninggal dunia pada Rabu (21/1/2025) lalu di Palembang.
Pesan Terakhir Korban
"Sebelum adik saya meninggal, dia bilang kalau dia (suaminya) sudah jahat. Omongan itu kami rekam untuk jadi bukti melapor ke polisi,” ujarnya.
Semasa hidupnya, Sindi sempat mengirim pesan instan di aplikasi WhatsApp ke kakak perempuannya di Palembang. Sindi meminta doa ke keluarganya agar suaminya segera berubah.
Jika suaminya tidak berubah juga, Sindi janji akan segera pulang ke rumah orangtuanya tanpa harus dijemput. Sindi juga meminta maaf kepada saudaranya, agar bisa memberikan kesempatan lagi untuk Wahyu.
“Bantu doa yuk, saya mohon, kalau saja kali ini segala sifat jahat dia keluar dari badannya. Sama minta ridhonya, mohon sekali kalau kali ini dia berubah. Alhamdulillah sekarang dia sudah ojek Maxim, kalau saja ini bisa bertahan lama,” tulis Sindi.
Advertisement