Lahan Bandara Alas Leuser Ditanami Jagung

Pagar Bandara Alas Leuser juga jebol sehingga penduduk bebas keluar masuk.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Mar 2017, 13:01 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2017, 13:01 WIB
Ilustrasi Bandara
(Foto: Angkasa Pura)

Liputan6.com, Aceh Tenggara - Kondisi Bandara Alas Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, memprihatinkan. Sebagian dari total lahan bandara seluas 30 hektare bahkan jadi kebun jagung.

Pantauan di lokasi, bandara yang terletak di Desa Ngekeran Dua, Kecamatan Semadam, Aceh Tenggara menunjukkan di beberapa titik yang berbatasan dengan landasan pacu terlihat tongkol jagung atau bonggol jagung.

Tongkol jagung yang dikumpulkan tersebut terlihat ada dibiarkan begitu saja. Sebagian sudah hangus terbakar, ada juga yang sebagian hangus. Terdapat juga tanaman terung di dalam bandara ini.

"Kalau jagung dan tanaman lain, milik petugas yang mengelola bandara ini (Alas Leuser)," ujar Rido (31), warga yang tinggal di sekitar bandara, dilansir Antara.

Selain itu, terpantau juga pagar yang berada di keliling sisi Bandara Alas Leuser telah jebol pada beberapa titik. Akibatnya penduduk setempat bebas keluar masuk dan akses langsung menuju landasan pacu.

Beberapa fasilitas pendukung bandara seperti kamar mandi, dan beberapa ruangan untuk petugas yang lazimnya digunakan,tetapi kini sebagian pintu sudah rusak.

Di bagian lantai bangunan terminal baik kedatangan dan keberangkatan terlihat sangat kotor, karena jarang mendapat perawatan dari pihak terkait.

Tercatat pada 2016, pesawat kecil milik Susi Air menerbangi rute penerbangan perintis yakni Banda Aceh-Kutacane pergi pulang, dan Medan-Kutacane pergi pulang masing-masing dua kali dalam sepekan.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tenggara, Muhamad Ali sebelumnya mengatakan, pengelolaan Bandara Alas Leuser telah dialihkan kepada Kementerian Perhubungan.

"Terhitung mulai tahun ini, Bandara Alas Leuser sudah kita hibahkan ke kementerian untuk pengelolaannya," ucap Ali.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya