Liputan6.com, Surabaya - Ini kisah menyedihkan Tasri alias Sri (49), seorang asisten rumah tangga yang bekerja di rumah mewah milik Simon Raharjo Tamsil di Puncak Permai I Surabaya. Warga asal Brangkal, Kecamatan Parengan, Tuban, Jawa Timur itu ditemukan tewas pada Sabtu dini hari, 1 April 2017.
Tasri tewas di kamarnya dengan dua luka tikaman di bagian leher. Ia diduga menjadi korban pembunuhan. Polisi mengemukakan dua kemungkinan motif yang menyebabkan ART itu kehilangan nyawanya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menerangkan motif pertama yakni percobaan pencurian dengan kekerasan, sedangkan motif kedua adalah pembunuhan berlatar dendam.
"Tujuan utama pelaku sebenarnya mencari barang-barang berharga di rumah itu, tapi tidak menemukan akses. Atau bisa jadi juga karena ada unsur dendamm. Dua motif itu yang kami yakini," kata Shinto, Minggu, 2 April 2017.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan jejak tersangka pembunuh Tasri. Pelaku yang diketahui menggunakan penutup muka itu masuk ke rumah Simon dengan memanjat pagar depan rumah, lalu menyusup ke garasi dan sampai ke kamar korban yang berada di dekat dapur lantai bawah.
Baca Juga
Advertisement
"Ada kemajuan yang signifikan, pelaku sudah teridentifikasi. Kami juga sudah mengetahui ciri-ciri pelaku. Ini berdasarkan analisas dari CCTV dan ini kami ikuti terus siapa pelaku yang sebenarnya dan tinggal menangkap," tutur Shinto.
Menurut Shinto, majikan Tasri baru mengetahui ART-nya meninggal dengan mengenaskan pada pagi harinya. Keluarga Simon memang tinggal di lantai dua rumah mewah itu.
Berdasarkan hasil autopsi di RS Dr Soetomo, Tasri diperkirakan tewas antara pukul 03.00 - 05.00 WIB. Korban terluka di leher bagian belakang dan leher sisi kiri. Usai membunuh Tasri, pelaku lalu membuang sarung tangan yang dipakainya ke sisi kiri rumah Simon.
"Luka di leher sisi kiri itu bekas ayunan atau tebasan senjata tajam. Dua luka itu yang membuat korban meninggal," tutur Shinto.
Dari TKP, lanjut dia, penyidik mengamankan satu handuk yang diduga untuk membersihkan ceceran darah di sekitar TKP dan sepasang sarung tangan warna hitam yang dibuang di smping rumah.
Polisi juga sudah memeriksa empat sakti, yakni majikan Tasri, seorang ART di rumah tetangga dan dua satpam yang bertugas tak jauh dari TKP. "Saya optimis dalam waktu dekat terungkap dan pelakuknya tertangkap," ujar Shinto.