Liputan6.com, Cirebon - Didirikan oleh Mbah Muqoyyim pada 1750, Pondok Pesantren (ponpes) Buntet Cirebon tetap eksis hingga sekarang. Saking legendarisnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengunjungi pesantren itu pada hari ini, Kamis (13/4/2017).
Salah satu keluarga Ponpes Buntet Cirebon, Ahmad Rovahan, menerangkan nama Buntet terinspirasi dari peristiwa penculikan Putri Dewi Arum Sari, yakni putri Raja Galuh, oleh buta ijo saat berbulan madu dengan Pangeran Legawa (putra Ki Ageng Sela).
Sang putri yang sedang mandi saat itu tiba-tiba diculik oleh buto ijo. Si raksasa kemudian membawa Putri Arum Sari ke Hutan Karendawahana. Lokasi itu diperkirakan sekarang menjadi tempat Ponpes Buntet berada.
Di wilayah itu, ujar Ahmad, terjadi perkelahian antara buto ijo dan Pangeran Legawa. Perkelahian itu dimenangkan Sang Pangeran yang bisa membinasakan penculik istrinya.
Baca Juga
Advertisement
Usai perkelahian itu, mereka hendak kembali pulang ke istana. Pangeran Legawa ternyata tersangkut akar pohon duku, sehingga keduanya terjatuh. "Anehnya setelah peristiwa tersebut, Pangeran Legawa maupun Putri Arum Sari tidak mengetahui arah jalan pulang," kata Ahmad.
Setelah kelelahan mencari jalan pulang, pasangan suami istri itu memutuskan untuk tinggal di wilayah tersebut. "Dan membuat pesanggrahan dengan nama Buntet atau buntu," kata dia.
Buntet, kata dia, juga banyak dikenal dengan sebutan Depok. Sebab, wilayah tempat Pesantren Buntet pernah digunakan oleh Mbah Kuwu Cirebon (Pangeran Cakrabuana), putra Prabu Siliwangi dan Uak dari Sunan Gunung Jati untuk mendirikan padepokan.
Cirebon menjadi lokasi kunjungan Presiden Jokowi berikutnya setelah berjalan-jalan di Kota Bandung. Bahkan sehari sebelum kedatangannya, tiga sepeda yang akan dibagikan kepada warga sudah sampai di Ponpes Buntet.