Perjalanan Kebaya, Identitas Ningrat yang Makin Merakyat

Kebaya tak hanya disukai perempuan Indonesia, tetapi juga para perempuan Belanda dan para keturunan Tionghoa.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 25 Apr 2017, 17:04 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2017, 17:04 WIB
Perjalanan Kebaya, Identitas Ningrat yang Makin Merakyat
Kebaya tak hanya disukai perempuan Indonesia, tetapi juga para perempuan Belanda dan para keturunan Tionghoa. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Pekalongan - Kebaya ditengarai dikenakan perempuan Indonesia pertama kali pada abad ke-15 Masehi. Busana itu dikenakan pertama kali oleh para perempuan Jawa sebagai atasan yang berpadu dengan kain.

Awalnya, kebaya adalah busana yang hanya dikenakan oleh golongan keluarga ningrat di Pulau Jawa. Masuknya kebaya ke Nusantara tak lepas dari masuknya Islam ke tanah Jawa.

"Kebaya itu sudah dikenakan R.A. Kartini di abad ke-19. Tapi, sejarah masuknya kebaya di Indonesia berbarengan dengan masuknya Islam di Tanah Jawa," ucap pengiat Komunitas Perempuan Berkebaya (KPB) Rahmi Hidayati di Pekalongan, Sabtu, 22 April 2017.

Menurut Rahmi, kebaya merupakan hasil modifikasi penduduk Nusantara atas pakaian Arab yang disebut abaya. Pertama kali dikenal di Malaka, kebaya kemudian menyebar ke Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi.

"Setelah penyesuaian budaya yang berlangsung selama ratusan tahun, pakaian itu diterima oleh penduduk setempat," katanya.

Seiring masa pendudukan Belanda sekitar akhir abad ke-19, kebaya mulai menjadi busana populer para perempuan Belanda. Kebaya dianggap cocok untuk mereka karena nyaman dikenakan di iklim tropis.

"Dalam perkembanganya, kebaya diubah dari hanya menggunakan barang tenunan mori menggunakan sutera dengan sulaman warna-warni," tutur Rahmi.

Tak hanya perempuan Belanda, kalangan perempuan peranakan Tionghoa juga mulai tertarik mengenakan kebaya, sehingga muncul sebutan kebaya encim.

Menurut Rahmi, berdasarkan sejarah, pakaian yang disebut “nyonya kebaya” diciptakan pertama kali oleh orang-orang peranakan dari Malaka. Mereka mengenakannya dengan sarung dan kasut cantik bermanik-manik yang disebut “kasut manek”.

Seiring berjalannya waktu, kebaya menjadi sebuah simbol feminisme. Busana khas perempuan yang kini menjadi busana nasional dan model kebaya modern. Desainer fesyen saat ini bahkan selalu mencari cara memodifikasi desain dan membuat kebaya menjadi pakaian yang lebih modern.

"Untuk saat ini, kebaya yang dimodifikasi boleh dikenakan dengan motif jeans. Dan juga kebaya juga sangat cocok serta modis dikenakan wanita berhijab," kata Rahmi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya