Kisah Hotel Preanger Bandung bak Cerita Itik Si Buruk Rupa

Ada jejak penting yang ditinggalkan Presiden Sukarno dalam sejarah berdirinya Hotel Preanger Bandung.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 27 Sep 2017, 06:31 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2017, 06:31 WIB
[Bintang] Fakta-Fakta Konferensi Asia Afrika 1955 yang Jarang Diketahui
Hotel Grand Preanger, Bandung | via: klikhotel.com

Liputan6.com, Bandung - Hotel Preanger Bandung merupakan salah satu cagar budaya hasil karya kolaborasi arsitek Belanda ternama Wolff Schoemaker dan muridnya Sukarno. Nama terakhir ini dikenal sebagai presiden pertama Republik Indonesia.

Namun tahukah Anda jika hotel legendaris itu awalnya merupakan toko yang bangkrut? Toko itu kemudian dibeli warga Belanda bernama W.H.C. Van Deeterkom. Ia pula yang memulai usaha perhotelan dengan nama Preanger.

Pada 1920, hotel tersebut berubah menjadi Grand Hotel Preanger yang menggunakan gaya arsitektur Indische Empire. Baru pada 1929, hotel itu mendapat sentuhan arsitek kenamaan Kota Bandung bersama Sukarno.

Mereka mengubah desain dengan memasukkan gaya arsitektur fungsional stream line dan art deco. Pada 1998, dibangunlah bangunan tambahan 10 lantai yang menghadap ke Jalan Tamblong.

Grand Hotel Preanger juga pernah beberapa kali mengalami perubahan kepengelolaan mulai dari N.V. Saut, C.V. Haruman, P.D. Kertawisata, PT. Aerowisata, hingga sekarang ini Prama Grand Preanger.

Sejarah Hotel Preanger itu diceritakan Malia Nur Alifa saat memandu Historical Trips bertajuk "Explore Bandung Sejarah 207 Tahun" pada Sabtu, 23 September 2017 lalu.

Malia menjelaskan, Hotel Preanger adalah salah satu dari sedikit saksi sejarah berdirinya kota Bandung yang masih eksis hingga saat ini. Untuk memperingati 207 tahun kota Bandung, Historical Tripa memutuskan untuk menjelajah ke hotel legendaris tersebut.

"Kita ingin memperkenalkan bahwa yang membentuk Kota Bandung secara tidak langsung adalah para preanger planter. Kita pakai foto-foto tempo dulu juga untuk membandingkan gedung dulu dan sekarang," katanya.

Dengan berkunjung ke Hotel Preanger, kata Malia, peserta diharapkan dapat merasakan sejarah masa lalu Kota Bandung. Sebab, hotel yang berdiri sejak 1929 ini banyak menyimpan catatan yang menarik.

Tak hanya gaya arsitektur art deco-nya nan menawan, kisahnya juga tersimpan rapi di sebuah ruang museum mungil di dalam hotel. "Jadi sambil membandingkan dengan handout, mereka juga bisa membandingkan dengan foto-foto yang saya bawa," ujarnya.

Dia menambahkan, jelajah ini juga sekaligus dalam rangka menyambut HUT ke-207 Kota Bandung yang jatuh pada 25 September 2017. Selain mengunjungi hotel Preanger, para peserta juga dibawa mendatangi bioskop Majestic, gedung PLN dan melihat Sumur Bandung.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya