Liputan6.com, Makassar - Pengiriman belasan sumbu detonator bom berhasil dideteksi petugas Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin, 16 Oktober 2017. Keberadaan detonator bom diketahui di ruang kargo pada pukul 19.14 Wita.
"Ada 15 buah sumbu detonator bom yang diamankan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani kepada Liputan6.com via telepon, Selasa (17/10/2017).
Puluhan detonator bom itu, kata Dicky, rencananya akan dikirim ke Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), menggunakan pesawat Lion Air JT 780. Identitas pengirim yang tertera di paket detonator atas nama Merry, warga Kota Malang, Jawa Timur.
Advertisement
Sementara, identitas penerima bernama Slamet dan Megawati yang merupakan warga Jalan Saiful Muluk, Desa Buntune Toli Toli, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Baca Juga
"Pengiriman detonator berasal dari PT KGP Kota Malang dan transit di Kota Makassar kemudian akan kembali dikirim menuju Kota Palu," kata Dicky.
Tim saat ini menelusuri asal pengiriman detonator bom hingga tujuannya ke Kota Palu dengan berkoordinasi bersama tim Detasemen Khusus (Densus) 88, penjinak bom, Gegana, Laboratorium Forensik (Labfor), serta Polda Sulteng.
"Polda Sulteng di sana juga sudah bergerak mencari tujuan pengiriman detonator bom tersebut," kata Dicky.
Bukan Kasus Pertama
Sebelumnya, petugas Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggagalkan pengiriman 500 detonator bom ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Awalnya, 500 alat pemicu bom yang terpaket rapi dalam sebuah kardus tersebut hendak melewati pemeriksaan pemindai sinar X di Terminal Kargo Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar. Namun, petugas mencurigai paket tersebut.
Paket itu kemudian dibongkar. Ternyata ada ratusan detonator bom di dalam lima bungkus kue.
"Jadi petugas X-Ray mencurigai isi paket yang dibawa petugas PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), sehingga meminta untuk dibongkar," ucap Dicky saat dihubungi via telepon, Minggu, 11 Juni 2017.
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan Kapolres Maros, paket detonator tersebut dikirim oleh seorang warga Jalan Daeng Karamang, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulsel, yang bernama H Jamaluddin.
"Tujuan pengiriman rencananya ke Pontianak dan menggunakan pesawat Garuda nomor penerbangan GA-611. Namun, laporan lengkapnya kita tunggu hasil lapangan yang dilakukan Kapolres Maros dan dia masih berada di tempat kejadian perkara," Dicky menerangkan.
Barang bukti berupa 500 detonator bom telah diamankan di Mapolsek Kawasan Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, untuk kemudian diusut lebih lanjut.
"Polsek Bandara juga sudah berkoordinasi dengan Polres Maros serta Satuan Gegana Brimob Polda Sulsel untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Dicky.
Saksikan video pilihan berikut ini: