Hore, Banyuwangi Bakal Miliki Pabrik Kereta Api

Pabrik kereta api dengan nilai investasi Rp 600 miliar ditargetkan akan mulai beroperasi pada semester kedua 2019.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 24 Okt 2017, 08:32 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2017, 08:32 WIB
Kereta Api
11 Bogie (sistem kesatuan roda pada kereta api) hasil rakitan PT INKA Madiun tiba di Yogyakarta. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Banyuwangi - PT Industri Kereta Api (PT INKA) akan mengembangkan industrinya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Perusahaan pelat merah ini berencana membuka pabrik baru di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Ditargetkan, pabrik dengan nilai investasi Rp 600 miliar ini akan mulai beroperasi pada semester kedua 2019 mendatang.

Direktur Keuangan dan SDM PT INKA, Mohamad Nur Sodiq mengatakan, saat ini INKA merupakan satu-satunya industri kereta api di Indonesia dengan kinerja yang terus berkembang. Selain memenuhi kebutuhan kereta api domestik, INKA juga banyak menerima pesanan ekspor gerbong kereta api dari berbagai negara.

Ia menjelaskan, satu-satunya pabrik kereta api nasional yang berlokasi di Madiun, saat ini kapasitas produksinya overload atau sangat berlebih. Oleh karena itu, INKA mencari lokasi untuk pengembangan perusahaan.

"Dengan berbagai pertimbangan, lokasi yang akhirnya kami tetapkan Banyuwangi. Untuk itu, kami meminta dukungan dari pemerintah daerah," ucap Sodiq, Sabtu, 21 Oktober 2017.

Sodiq mengatakan pula, saat ini, pesanan kereta api yang tengah ditangani oleh INKA cukup banyak, baik permintaan domestik maupun luar negeri. Untuk domestik saja, ada beberapa proyek yang tengah digarap.

Di antaranya, ia menambahkan, proyek Kereta Rel Listrik (KRL) Bandara Soekarno-Hatta-Sudirman, Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan, yang disiapkan untuk SEA Games, LRT Jabodetabek, juga ada proyek dari PT KAI untuk mengganti gerbong-gerbong kereta yang usianya sudah tua.

Tak hanya itu, INKA juga tengah mengerjakan pesanan kereta api dari beberapa negara, salah satunya Bangladesh. "Kami juga ikut tender di Zambia, Srilanka, dan Nigeria," ujarnya.

Selama ini, PT INKA telah memenuhi pesanan kereta api dari semua negara di ASEAN. "Maka, kami butuh pabrik yang lebih besar lagi untuk membangun semua kereta-kereta tersebut," kata Sodiq.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lokasi Pabrik Strategis

Wakil Bupati Banyuwangi
Wakil Bupati Yusuf (batik merah hitam) saat bertemu Direktur Keuangan dan SDM PT INKA (batik kuning) di Banyuwangi. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Adapun rencana lokasi industri kereta api yang akan dibangun di Banyuwangi, berada di lahan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di wilayah Kalipuro. "Kami sudah lapor ke Menteri BUMN, dan beliau mendukung karena lahannya juga milik perusahaan BUMN, jadi urusannya akan lebih mudah," katanya.

Lokasi ini dinilainya memenuhi berbagai syarat strategis yang dibutuhkan PT INKA, khususnya untuk memenuhi pesanan ekspor. Salah satunya dekat dengan pelabuhan Tanjungwangi yang diharapkan memudahkan pengiriman ekspor. Selain itu, lokasi juga dekat dengan jaringan rel kereta api.

Di lokasi tersebut, infrastruktur pendukungnya lengkap. Jarak dengan pelabuhan sangat dekat. Selain itu di masterplan Banyuwangi, wilayah tersebut direncanakan dilewati jalan tol. "Sangat efisien nantinya," tutur Sodiq.

Ia menargetkan pembangunan industri dengan nilai investasi mencapai Rp 600 miliar akan dimulai pada Maret 2018 dan pabrik akan beroperasi pada semester dua tahun 2019. Nantinya, pabrik yang dibangun di Banyuwangi, tersebut akan dijadikan pabrik kereta berbahan dasar stainless steel dan aluminium.

"Tidak tertutup kemungkinan nantinya Banyuwangi akan menjadi main industry PT INKA," kata Sodiq.

Industri PT INKA di Banyuwangi diproyeksi bisa menyerap hingga 1.000 tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja tersebut diharapkan bisa dipenuhi dari sekolah vokasi yang ada di Banyuwangi. Bahkan, dia berharap ke depannya Banyuwangi bisa membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kereta Api, selain SMK Perkapalan yang sudah ada sekarang.

Tenaga kerja perkeretaapian memang membutuhkan spesialisasi khusus. Selama ini, jumlah tenaga kerja yang ada belum memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Madiun. "Maka kami akan bekerja sama dengan SMK yang ada di Banyuwangi, untuk bisa menyuplai tenaga kerja bagi INKA," sebut Sodiq.

Sementara, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko menyambut baik rencana pembangunan pabrik baru PT INKA. Pemerintah daerah akan memberikan dukungan yang dibutuhkan PT INKA untuk kelancaran pembangunan industri tersebut.

"Apalagi industri ini akan menyerap banyak tenaga kerja putra putri daerah lulusan SMK, tentunya dengan dibekali keahlian khusus. Kami berharap segala sesuatunya bisa berjalan dengan lancar," Wakil Bupati Banyuwangi memungkasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya