Polisi Pantau dan Pancing Terduga Teroris di Riau

Pergerakan terduga teroris sudah dipantau oleh Detasemen Khusus Anti Teror 88 Polda Provinsi Riau sejak lama.

oleh M Syukur diperbarui 12 Des 2017, 20:30 WIB
Diterbitkan 12 Des 2017, 20:30 WIB
Teroris
Beberpa anggota Brimob Polda Riau membantu Densus 88 mengeledah rumah terduga teroris di Kampar. Foto: (M Syukur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Riau - Pergerakan Negara Islam Indonesia (NII) di Provinsi Riau sudah lama terendus. Pergerakan mereka sudah dipantau oleh Detasemen Khusus Anti Teror 88 Polda Provinsi Riau sejak lama. Tetapi belum ditindak karena masih sebatas pengajian dan belum mengarah ke tindakan terorisme.

Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol Nandang belum mau menyebut di mana detail daerah dimaksud. Dia hanya menyatakan pergerakan itu ada dan berada di salah satu kabupaten serta terpantau memiliki sejumlah anggota.

"Itu di Kabupaten Kampar, di salah satu kecamatannya dan lagi dipantau Densus," kata Nandang di Pekanbaru, Selasa (12/12/2017) siang.

Keberadaanya NII ini sebelumnya juga pernah diutarakan mantan Kapolda Riau sebelumnya, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara yang saat ini menjabat Kapolda Sumatera Selatan. Hanya saja gerakan ini belum juga ditindak dengan alasan masih seputar paham dan pengajian.

Nandang juga mengajak masyarakat Provinsi Riau untuk memantaunya. Jika gerakannya sudah radikal dan ingin memecah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, masyarakat diminta segera melaporkan ke pihak berwenang.

"Pasti ditindak kalau sudah mengarah ke gerakan radikal dan terorisme," ucap Nandang.

Selain NII, Polda Riau juga memantau Bukit Gema di Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Daerah terpencil ini berdasarkan sejumlah penangkapan terduga teroris di Riau selalu menjadikannya tempat latihan atau i'dad.

"Sudah diperintahkan Polres Kampar untuk mensterilkan area itu karena sering dijadikan tempat latihan," kata Nandang.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

9 Terduga Teroris Ditangkap

Teroris
Beberpa anggota Brimob Polda Riau membantu Densus 88 mengeledah rumah terduga teroris di Kampar. Foto: (M Syukur/Liputan6.com)

Beberapa bulan lalu, Nandang sempat menyatakan Riau bebas teroris, tepatnya setelah ditangkapnya 5 terduga teroris Jaringan Anshar Daulat (JAD). Pada 11 Desember 2017 kemarin, ada 4 terduga teroris lagi ditangkap, salah satunya pelaku pembakar Polres Dhamasraya, Sumatera Barat.

Menurut Nandang, pernyataan Riau bebas dari teroris sengaja dilakukannya untuk memancing sejumlah terduga teroris keluar dari persembunyiaannya. Dan trik ini dinyatakannya terbukti berhasil membantu Densus 88 menangkap sejumlah anggota JAD yang tersisa.

"Baru dinyatakan bersih dari teroris keluar mereka, langsung ditangkap," terang Nandang.

Sejauh ini, sudah ada 9 terduga teroris ditangkap di sejumlah kabupaten di Riau. Di antaranya di Kabupaten Kampar, Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru. Mereka ini diduga terkoneksi dengan JAD yang ditangkap di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.

Beberapa orang ditangkap merupakan petinggi, calon pengantin atau yang mengajukan diri sebagai pelaku bom bunuh diri, membeli senjata api, dan melakukan i'dad atau pelatihan di Bukit Gema, Kabupaten Kampar.

"Beberapa orang ditangkap juga sudah melakukan survei dan rencana amaliyah dengan sasaran kantor-kantor polisi karena kami ini dianggapnya sebagai toghut," terang Nandang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya