Duta Besar Palestina Sambangi UGM, Ada Apa?

Duta Besar Palestina memiliki misi khusus di UGM. Dia bertemu langsung dengan Rektor UGM.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 05 Jan 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2018, 18:30 WIB
UGM
UGM salah satu kampus negeri di Yogyakarta

Liputan6.com, Yogyakarta - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair SM Al Shun menyambangi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Rektor UGM Panut Mulyono menyambut langsung kedatangan delegasi dari Palestina itu.

"Kami menjajaki kemungkinan kerja sama antara UGM dengan Palestina," ucap Zuhair, Jumat (5/1/2018).

Pemerintah Palestina mendorong pelajarnya untuk melanjutkan studi di UGM. Saat ini, terdapat enam mahasiswa Palestina yang duduk di bangku pascasarjana UGM, sedangkan tujuh mahasiswa lainnya sudah lulus dengan gelar master.

"Mudah-mudahan ke depan jumlah mahasiswa Palestina yang kuliah di UGM bisa bertambah lewat program beasiswa," ujar Zuhair.Panut mengungkapkan, selama ini UGM mendapatkan jatah beasiswa dari pemerintah pusat untuk mahasiswa asing melalui program kemitraan negara berkembang.

"Hanya saja belum ada mahasiswa Palestina yang masuk ke UGM lewat skema tersebut," tuturnya.

UGM sedang merancang program beasiswa bagi mahasiswa asing yang ingin melanjutkan studi pascasarjana, dan tidak menutup kemungkinan mahasiswa dari Palestina bisa memperoleh itu.

 

 

 

 

Kerja Sama Riset dengan Pemkab Gianyar

Kerja Sama UGM
Pemkab Gianyar Sambangi UGM

Pada hari yang sama, Bupati Gianyar, Bali, Anak Agung Gde Barata juga berkunjung ke UGM. Rombongan diterima oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Paripurna.

Sejumlah kerja sama telah dilakukan UGM dan Pemerintah Kabupaten Gianyar sejak 2015, salah satunya, penghijauan dan konservasi air di sepanjang pantai Kabupaten Gianyar."Kami berencana kembali memperkuat kerja sama tersebut yang difokuskan kepada penelitian perilaku sosial budaya masyarakat Gianyar karena dampak globalisasi dan komersialisasi pariwisata," ujar Anak Agung.

Paripurna merespons kerja sama itu dengan menerjunkan tim riset pada Februari mendatang.

“Kami akan siapkan tim yang komperehensif dari berbagai bidang seperti hukum adat, antropologi, arkeologi, sosiologi, psikologi, sejarah, dan lainnya,” ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya