Derita Bayi 5 Bulan di Mandailing Natal Hidup Tanpa Anus

Meski sudah memiliki BPJS, tetapi keluarga ini tak mampu memenuhi biaya di luar operasi selama menjalani perawatan di Padang.

oleh Reza Efendi diperbarui 04 Feb 2018, 20:01 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2018, 20:01 WIB
Bayi Tanpa Anus di Mandailing Natal, Sumatera Utara
Bayi Tanpa Anus di Mandailing Natal, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Mandailing Natal - Bayi laki-laki berusia 5 bulan bernama Ahmad Sandra di Kecamatan Panyabungan Kota, Mandailing Natal, Sumatera Utara ini lahir dengan kondisi tidak normal.

Anak dari pasangan Ilmah Hasibuan (32) dan Syarifuddin Nasution (35) sangat tersiksa dengan kelainannya sejak lahir, meski sepintas penampilan Ahmad tampak normal seperti bayi lainnya.

Di balik wajahnya yang lugu, bayi berjenis kelamin laki-laki ini mempunyai kelainan, yaitu tidak memiliki lubang anus.

Menurut Ilmiah, kelainan yang diderita Ahmad diketahui sejak berumur tiga hari. Saat itu, Ahmad tidak bisa buang air besar, sehingga kotoran yang di dalam perutnya terpaksa dikeluarkan melalui usus di bagian perut.

Mirisnya lagi, untuk menjaga agar kotoran Ahmad tidak terkena baju dan tercium bau oleh orang lain, Ilmah dan Syarifuddin mengakalinya dengan membungkus bagian perut Ahmad menggunakan kain kecil.

"Saya sebagai orangtua, kasihan melihat kondisi Ahmad," kata Ilmah, beberapa waktu lalu.

Setelah bayi Ahmad berusia satu minggu, Ilmah dan suaminya pernah membawanya ke Rumah Sakit M Jamil di Padang, Sumatera Barat. Saat itu, Ilmah dan suaminya menghabiskan biaya lebih dari Rp 5 juta. Uang tersebut merupakan pinjaman kepada tetangga.

"Hingga saat ini, uang yang dipinjam belum bisa dikembalikan, karena kami belum ada uang," ungkap Ilmiah lirih.

 

Tak Ada Bantuan Biaya Akomodasi

Bayi Tanpa Anus di Mandailing Natal, Sumatera Utara
Bayi Tanpa Anus di Mandailing Natal, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Ilmah mengaku, upaya keluarga untuk mengobati Ahmad terus dilakukan hingga saat ini, tetapi belum juga membuahkan hasil. Bahkan, Ilmah juga mengaku sudah kesulitan memperoleh biaya untuk operasi pembuatan lubang anus yang mencapai puluhan juta.

"Ahmad mau saya bawa ke RS M Jamil Padang lagi untuk operasi, tapi kami kesulitan biaya," terangnya.

Ilmah membeberkan jika dirinya tidak henti-henti menitikan air mata ketika menatap wajah anak kesayangannya. Sebab, di usianya yang masih balita sudah mengalami ketidaknormalan.

"Sudah tak bisa ngomong apa-apa, karena tidak punya uang untuk biaya operasi. Memang kami memiliki BPJS, tapi yang menjadi beban buat saya untuk biaya di RS M Jamil Padang," bebernya.

Melihat kondisi Ahmad, sang ibu sangat berharap bantuan kepada para dermawan untuk membantu mengobati anaknya. "Saya sangat berharap," ujarnya.

Salah satu warga setempat bernama Syahdan Nasution (38) merasa sangat kasihan melihat bayi yang juga anak dari tetangganya tersebut. Namun begitu, Syahdan juga tak mampu untuk membantu biaya operasi Ahmad yang mencapai jutaan rupiah.

"Kehidupan saya masih pas-pasan, saya mau bantu, paling sebisanya," ucap Syadan.

Selain kasihan, Syahdan berharap ada perhatian dari seorang dermawan kepada tetangganya berupa bantuan dana berobat.

"Melihatnya setiap hari, kasihan. Anak itu sering merintih kesakitan, orangtuanya sering curhat untuk kelanjutan biaya pengobatan yang kabarnya butuh biaya besar," Syahdan menuturkan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya