Taman 'Janda' Bakal Jadi Panggung Budaya, Penjual Tahu Gimbal Jangan Khawatir

Semula bernama Taman KB yang diledek sebagai Taman Janda. Dalam beberapa bulan nanti, akan menjadi Taman Indonesia Kaya. Inilah sentra kuliner Tahu Gimbal.

oleh Edhie Prayitno IgeFelek Wahyu diperbarui 07 Mar 2018, 15:32 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 15:32 WIB
Taman Kota di Semarang
Suasana taman di Kota Semarang yang dijuluki Taman Janda (Liputan6.com/ Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Keberadaan Taman KB di jalan Menteri Supeno Semarang sempat diledek menjadi Taman Janda. Taman di depan gedung SMA Negeri 1 Semarang ini sebenarnya cukup luas, 5000 meter persegi.

Sebagaimana taman publik pada umumnya, Taman KB ini akhirnya menjadi lokasi favorit para pedagang kaki lima. Bahkan setelah namanya berubah menjadi taman Menteri Supeno sekitar tiga tahun lalu, lokasi itu menjadi ikon pusat kuliner Semarang, Tahu Gimbal.

Tentang perjalanan taman ini bisa dibaca di tautan ini.

Kini taman itu ditata lagi. Dibangun dengan dana pihak ketiga, yakni Djarum Foundation. Layanan ideal ruang publik juga disediakan. Mulai wifi berkecepatan tinggi gratis, hingga panggung pertunjukkan terbuka untuk menampilkan berbagai kreatifitas masyarakat.

Selalu ada yang gelisah terhadap proses perubahan. Berdasar pengalaman, mereka biasanya berpotensi tersingkir. Adalah para PKL yang mengangkat Tahu Gimbal lebih dikenal dibanding Taman Menteri Supeno.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebutkan bahwa Taman Menteri Supeno akan menjadi Taman Indonesia Kaya. Karena para PKL itu juga bagian dari warga Semarang, Hendi menjamin mereka tak akan tersingkir.

"Mereka tak digusur. Tapi dipindahkan sementara di sekitar Sekolah Menengah Negeri 7 Semarang. Ini perlu agar penataan bisa lebih cepat," kata Hendi.

Sebagai jaminan, Hendi menyebutkan bahwa para PKL kuliner Tahu Gimbal itu justru akan dibangunkan shelter PKL di Taman Indonesia Kaya.

 

Shelter Khusus

Hutan Kota di Semarang
Suasana taman di Kota Semarang yang dijuluki Taman Janda (Liputan6.com/ Edhie Prayitno Ige)

Saat ini, proses penggarapan sudah mencapai 50 persen. Pada awal dicanangkan dulu, rencananya akan diresmikan pada hari ulang tahun Semarang ke-477 pada 2 Mei 2018.

Rencana itu tampaknya sulit diwujudkan. Selain persoalan teknis kesiapan taman, juga ada pertimbangan lain yang bersifat politis.

"Peresmian dilakukan usai pemilihan gubernur atau habis lebaran," kata Hendi.

Para PKL sempat berunjuk rasa dan memprotes pemindahan sementara lokasi dagang mereka. Hendi juga sudah beberapa kali menemui mereka, dan meyakinkan bahwa pemindahan lokasi itu hanya bersifat sementara.

"Jangan khawatir terkait relokasi ini. Kalau pun di Shelter Pandanaran 2 nggak cukup, nanti akan ditempatkan di shelter sementara sambil menunggu shelter yang permanen," kata Hendi. 

Pemanfaatan Taman Menteri Supeno ini akan menjadi taman budaya pertama di Jawa Tengah dengan konsep panggung luar ruangan. Tempat itu akan digunakan sebagai wadah ekspresi dan karya masyarakat.

Taman Indonesia Kaya dibangun dengan biaya Bakti Budaya Djarum Foundation dan akan dihibahkan kepada Pemerintah Kota Semarang.

"Taman Indonesia Kaya ini adalah warna baru bagi Kota Semarang. Bisa menjadi rumah bagi para seniman Jawa Tengah, yang bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan dan pertunjukan," kata Hendi. 

Semarang, menurutnya harus terus menciptakan ruang publik. Itu berfungsi untuk menjaga agar menjadi kota yang lebih manusiawi. "Semoga warga Semarang juga akan lebih bahagia," kata Hendi. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya