Gara-Gara Layangan, Siswa Banjarmasin Jalani UNBK hingga Malam Hari

Sebanyak 199 siswa yang mengikuti UNBK di SMAN 6 Banjarmasin itu bahkan pesimistis dengan hasil ujian yang mereka kerjakan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2018, 02:02 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 02:02 WIB
Solidaritas Anak-Anak Gaza Mengenang 7 Tahun Tsunami Jepang
Anak-anak sekolah Palestina menunjukkan layangan warna-warni dalam aksi solidaritas peringatan tujuh tahun gempa dan tsunami Jepang di Gaza, Selasa (13/3). (SAID KHATIB/AFP)

Liputan6.com, Banjarmasin - Padamnya aliran listrik di lingkungan sekolah, membuat siswa SMAN 6 Banjarmasin harus menjalani Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sampai malam hari, pada Senin, 9 April 2018.

"Pemadaman listrik terjadi dua kali hingga waktu pelaksanaan ujian molor dan terganggu server koneksi internet," ujar Kepala SMAN 6 Banjarmasin, Kaberi di Banjarmasin, Selasa, 10 April 2018, dilansir Antara.

Kaberi mengungkapkan, aliran listrik padam pertama kali pada pukul 09.00 Wita ketika sesi pertama ujian masih berlangsung yang terjadwal pukul 07.30 hingga 10.30 Wita.

Listrik kembali hidup pada pukul 10.30 Wita, tetapi padam kembali pada pukul 12.30 Wita hingga petugas PLN Area Banjarmasin tiba di sekolah membawa mesin genset untuk menghidupkan aliran listrik. Listrik pun baru menyala pukul 16.00 Wita.

"Dengan pertimbangan menjaga koneksi internet tidak terganggu, maka diputuskan aliran listrik tetap melalui mesin genset sampai malam hari hingga semua siswa selesai ujian," ujar Kaberi.

Molornya waktu pelaksanaan UNBK itu membuat kecewa para siswa yang berjumlah 199 orang. Mereka mengaku stres karena konsentrasi terganggu akibat gangguan listrik tersebut.

Sebagian bahkan pesimistis dengan nilai ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah mereka kerjakan. Bahkan, ada orangtua siswa peserta UNBK sempat dibuat resah lantaran anaknya tak kunjung pulang ke rumah hingga malam hari.

"Kami khawatir, makanya mendatangi ke sekolah," ujar Anang, salah satu orangtua siswa itu pula.

 

 

Gara-Gara Layangan

Hari Pertama Siswa SMA Tempuh UNBK
Seorang siswi SMA 12 Cilenggang melihat kartu pesertanya saat mengikuti UNBK di Serpong, Senin (9/4). UNBK sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) berlangsung dari 9-12 April 2018. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Kendala pasokan listrik yang mengganggu sekolah di Jalan Belitung Darat, Kecamatan Banjarmasin Barat itu pun membuat Kabid Bina SMA Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel Muhammadun langsung mendatangi kantor PLN Area Banjarmasin.

"Padam aliran listrik yang berimbas terganggu UNBK di SMAN 6 Banjarmasin langsung bisa diatasi PLN dengan memberikan bantuan mesin genset," kata Muhammadun yang juga sempat mendatangi kembali sekolah usai mendapat laporan adanya padam listrik.

Pada pelaksanaan UNBK hari pertama itu, Muhammadun mengunjungi beberapa sekolah di Banjarmasin. Selain SMAN 6 Banjarmasin, dia juga mendatangi SMAN 11, SMAN 10, SMAN 1, SMAN 2 serta siswa SMAN 5 Banjarmasin yang melaksanakan ujian di SMKN 2 Banjarmasin.

Asisten Manager Jaringan PLN Area Banjarmasin Sugianto menjelaskan, padam listrik itu disebabkan kabel tegangan tinggi 20 ribu volt bersentuhan dengan layang-layang yang dimainkan anak-anak di kawasan depan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

"Setelah diperbaiki, ternyata padam lagi dan menyebabkan hal yang sama namun insiden kedua mengakibatkan kerusakan lebih parah karena isolator tembus hingga perlu waktu memperbaiki kerusakannya," katanya pula.

UNBK SMA tahun ajaran 2017-2018 diikuti sebanyak 20.082 siswa di Kalimantan Selatan, dari 183 sekolah, baik negeri maupun swasta.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya