Longsor Sepanjang 100 Meter Tutup Jalur Selatan Cianjur-Bandung

Material longsor setinggi satu meter dan panjang 100 meter tepatnya di Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2018, 19:01 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2018, 19:01 WIB
Longsor di Desa Bener, Majenang, Cilacap sebabkan empat desa terisolir. (Foto: Liputan6.com/BPBD CLP/Muhamad Ridlo)
Longsor di Desa Bener, Majenang, Cilacap sebabkan empat desa terisolir. (Foto: Dok. BPBD CLP/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cianjur - Jalur selatan Cianjur-Bandung, Jawa Barat, terputus akibat tertutup material longsor setinggi satu meter dan panjang 100 meter tepatnya di Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.

Hingga saat ini, arus lalu lintas di sepanjang jalur tersebut lumpuh total. Alhasil, warga terpaksa berbalik arah atau membatalkan perjalanan. Sebab, hingga Rabu sore tadi, belum ada alat berat yang datang untuk menyingkirkan material longsor.

"Kalau mengunakan alat manual sulit karena material longsor panjang dan tinggi, berupa tanah, batu dan pohonan yang besar," ucap Rahmat, warga sekitar saat dihubungi, Rabu (25/4/2018), dilansir Antara.

Dia menjelaskan, longsor terjadi menjelang siang. Saat hujan turun deras menguyur wilayah tersebut, tiba-tiba tebing setinggi 75 meter di bahu jalan longsor, sehingga menutup landasan jalan utama Bandung-Cianjur.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Longsor Kedua

Perbaikan Longsor Puncak Pass
Kondisi sekitar area rumah peristirahatan yang roboh akibat longsor di kawasan Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (31/3). Sejumlah perbaikan mulai dilakukan oleh pihak terkait. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tidak ada korban jiwa saat longsor terjadi. Namun, akses jalan menuju Bandung atau sebaliknya tidak dapat dilalui kendaraan. Aparat desa, menurut Rahmat, telah melaporkan hal tersebut ke dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Cianjur, melalui kecamatan, tapi hingga Rabu sore tadi belum ada penangganan.

"Harapan kami dinas terkait segera turun ke lokasi untuk menyingkirkan material longsor karena ini merupakan akses utama warga di dua kabupaten," ujarnya.

Ia menambahkan, sepanjang April 2018, ini longsor kedua yang menyebabkan akses jalan putus di dua tempat berbeda, namun masih satu desa.

Adapun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Dodi Permadi mengatakan hingga saat ini BPBD masih menunggu hasil pendataan yang dilakukan relawan di lapangan. Namun, BPBD Cianjur telah berkordinasi dengan PUPR Jabar untuk segera menurunkan alat berat guna menyingkirkan material longsor di Naringgul.

"Agar jalur utama Bandung-Cianjur selatan dapat kembali dilalui," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya