Liputan6.com, Pekanbaru - Tahun Hijriah pada 10 September 2018 ditutup dan dimulai tahun baru Islam 1 Muharam keesokan harinya. Penutup tahun ini disambut oleh prajurit di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin (Lanud Rsn) dengan doa bersama.
Tak hanya di masjid dengan lantunan ayat suci Alquran, digelar juga pembacaan doa dan Injil di gereja setempat ataupun puja-puji di Pura yang ada di Jalan Adi Sucipto, Pekanbaru, Senin, 10 September 2018.
Menurut Kasi Bintal Lanud Rsn Letkol Sus M Zukri, kegiatan doa bersama ini sekaligus menjadi momentum tutup tahun 1439 Hijriah di lingkungan Lanud Rsn.
Advertisement
Baca Juga
"Makna hijrah diharapkan menjadi momentum bagi umat Islam agar menjadi lebih baik kami berdoa untuk pribadi, kesatuan, dan negara kita," katanya.
Dengan doa di berbagai tempat ibadah ini, Zukri berharap setiap prajurit selalu diberikan petunjuk dan kelancaran dalam mengamankan kedaulatan udara di Indonesia bagian barat ini.
"Tak hanya di tempat ibadah, di rumah dinas masing-masing juga dianjurkan untuk berdoa," katanya.
Sebelumnya, instruksi doa bersama lintas agama di tempat ibadah masing-masing ini disampaikan Komandan Lanud Rsn Marsekal Pertama Ronny Irianto Moningka.
"Ini adalah perintah komando atas kepada seluruh jajaran TNI AU, dan termasuk di Lanud ini," tegas Ronny.
Adapun doa bersama dan pembacaan Alquran, kata Ronny, dilakukan di Masjid Amrullah. Dari sini, surat Yasin berkumandang dengan penuh kekhusyukan, yang diteruskan dengan tahtim dan tahlil dan terdengar dari pengeras suara masjid.
Sementara dari dari Gereja Oikumene Lanud yang langsug dihadiri Ronny bersama jemaat membacakan kitab suci Alkitab. Letkol Kes R Novita Sinaga, didaulat membacakan Injil Markus 22: 13-7 dengan tema menuju kebenaran.
"Bahwa kebenaran dapat kita sampaikan dimana saja, semoga semua doa yang kita panjatkan diterima Yang Kuasa," Ronny berharap.
Sementara itu, ribuan siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekanbaru melakukan pawai menyambut tahun baru Islam atau 1 Muharam 1400. Ragam kreativitas ditampilkan para siswa untuk mengingat perjalanan Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah.
Digelar menjelang siang Senin, peserta pawai berpakaian ala Timur Tengah dan menarik replika unta yang dikendarai nabi ketika menyelinap untuk sampai ke Madinah. Beberapa siswa juga mengarak replika Kakbah di sepanjang Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru.
Menurut kepala madrasah tersebut, Norerlinda MPd pawai ini dilakukan setiap tahunnya untuk menyambut tahun baru hijriah. Kegiatan ini hanya dilakukan oleh beberapa madrasah aliyah di Kota Bertuah.
"Juga dilakukan di MAN 1, madrasah lainnya sepertinya tidak ada," kata Linda kepada wartawan.
Tak hanya replika benda dari Timur Tengah, murid di MAN ini juga menampilkan ragam kreasi lainnya seperti merangkai bunga, nyanyian keagamaan serta yel-yel kebesaran Islam.
Jerih payah kreasi ini nantinya diganjar dengan hadiah dari pihak sekolah. Pengurus madrasah sudah membentuk tim penilai dan akan diumumkan beberapa hari setelah kegiatan ini.
"Lagi dinilai, hadiahnya beragam sesuai dengan tingkat kreativitasnya nanti," kata Linda.
Selain pawai, sekolah juga mengadakan lomba kaligrafi. Setiap kelas diminta mengutus perwakilannya untuk memeriahkan tahun baru ini.
"Selanjutnya akan dilakukan tausiah serta salat dan doa bersama," jelasnya.
Yang lebih penting, tambahnya, pihak sekolah juga menggelar khatam Alquran. Kegiatan ini digelar sebelum pawai dimulai, yang juga diikuti wali kelas masing-masing serta tenaga pengajar lainnya.
"Tahun ini agak berbeda. Tahun lalu pawai dulu baru khatam, tahun ini sebaliknya," terang Linda.