Heboh Temuan Sumur Api di Cilacap

Gelembung diduga gas itu secara konstan keluar dari dalam sumur api di Rawajaya, Cilacap

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 09 Okt 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2018, 10:00 WIB
Sumur bisa untuk menyalakan api lantaran ada kandungan gas yang belum teridentifikasi jenisnya. (Foto: Liputan6.com/Supriyanto/Muhamad Ridlo)
Sumur bisa untuk menyalakan api lantaran ada kandungan gas yang belum teridentifikasi jenisnya. (Foto: Liputan6.com/Supriyanto/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Akhir-akhir ini, warga Cilacap, Jawa Tengah, terutama di sekitar Kecamatan Bantarsari tengah dihebohkan penemuan sumur yang bisa menyala atau sumur api di Dusun Gayamsari Desa Rawajaya.

Sumur itu menyerupai lubang berdiameter satu meter dengan kedalaman satu meter sampai permukaan air. Semakin dalam, diameter lubang nampak semakin mengecil.

Belum diketahui kedalaman lubang sumur yang diduga terjadi secara alami ini. Pasalnya, air lebih kerap keruh lantaran gelembung gas yang secara konstan muncul sehingga air nampak bergolak mendidih.

Meski terlihat mendidih, namun ternyata air tak panas. Ini dibuktikan oleh warga yang mencoba mencelupkan tangannya ke air dalam sumur api ini.

"Airnya hanya hangat-hangat kuku. Rasanya asin," ucap Kepala Desa Rawajaya, Supriyanto kepada Liputan6.com, Senin petang, 8 Oktober 2018.

Supriyanto mengemukakan, sumur ini sebenarnya telah ditemukan sekitar empat bulan lalu, saat awal musim kemarau. Pada awal kemarau, permukaan air rawa turun.

Saat itu lah, seorang warga Dusun Gayamsari RT 03/5 Desa Rawajaya, Kuswandi (65) mendapati ada genangan air yang tak biasa di Petak 27 Perhutani, pangkuan Desa Rawajaya. Tetapi, waktu itu, Kuswandi tak terlampau mempedulikan.

Sebabnya, seringkali di area rawa memang kerap muncul gelembung-gelembung udara atau gas lantaran keberadaan gas metana yang terperangkap di bawah lapisan dasar.

Belakangan, seiring kemarau, saat air semakin surut gelembung yang muncul semakin terlihat jelas. Gelembung diduga gas itu secara konstan keluar dari dalam sumur api ini.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Sekadar Gas Metana atau Minyak?

Kini warga kerap berdatangan untuk mencoba menyalakan api di permukaan sumur yang mengandung gas di Rawajaya, Bantarsari, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Supriyanto/Muhamad Ridlo)
Kini warga kerap berdatangan untuk mencoba menyalakan api di permukaan sumur yang mengandung gas di Rawajaya, Bantarsari, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Supriyanto/Muhamad Ridlo)

Bahkan, secara berkala, lubang ini menyemburkan lumpur, meski tak besar. Keunikan sumur ini pun memantik keingintahuan warga sekitar.

Pelan tapi pasti, foto dan video temuan sumur ini lantas menjadi konsumsi warganet usai foto dan videonya beredar viral. Apalagi, setelah ada video sejumlah warga yang coba menyalakan api di permukaan sumur.

Sekelebat, muncul nyala api cukup besar saat dipantik dengan korek api. Menurut Supriyanto, keberadaan api ini menandakan ada kandungan gas mudah terbakar.

Akan tetapi, ia sendiri tak bisa menyimpulkan gas apa yang terkandung di dalam sumur itu. Bisa gas metana, bisa juga mengandung minyak bumi.

"Perlu penelitian agar ketahuan ada apa di situ. Apa ada minyaknya atau seperti apa?," dia mengungkapkan.

Usai viral di berbagai linimassa, sumur yang biasa menyala ini pun lantas menjadi jujugan warga. Kala senggang, mereka menuju sumur yang kebetulan berada di dekat kawasan rawa yang tengah disulap menjadi destinasi wisata air oleh Pemdes Rawajaya.

Di satu sisi, keberadaan sumur gas alami ini berimbas positif dengan semakin dikenalnya calon area wisata air Rawajaya. Namun, Pemdes juga khawatir sumur itu menyimpan bahaya yang belum teridentifikasi. Misalnya, gas beracun.

Risiko lainnya, dikhawatirkan sumur gas ini berbahaya ketika ada warga yang bermain api saat intensitas gas meningkat sehingga kobaran apinya mencelakai warga.

Dia menjelaskan, Pemdes, kepolisian dan pihak Perhutani sudah turun ke lokasi. Hasil temuan akan dilaporkan untuk ditindaklanjuti oleh ESDM dan pihak lainnya.

"Kami sudah berkoordinasi, akan dipasang patok agar warga tidak terlalu mendekat ke area. Takutnya membahayakan," dia menambahkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya