Liputan6.com, Medan - Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) l Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Medan Group menggandeng Rumah Zakat membuat program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan memanfaatkan sampah plastik dengan ecobrick.
Program tersebut dilakukan Pertamina MOR I bersama Rumah Zakat di Lingkungan 24, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara. Program ini beranggotakan ibu rumah tangga di Lingkungan 24 sebanyak sembilan orang.
Operation Head (OH) PT Pertamina MOR I TBBM Medan Group, Hari Purnomo mengatakan, program ecobrick merupakan daur ulang sampah plastik kemasan minuman yang dimasukkan ke dalam botol mineral ukuran 600 ml.
Advertisement
Baca Juga
"Kemudian, beberapa botol mineral tersebut digabungkan sehingga dapat menjadi sebuah perabotan seperti kursi," kata Hari, Sabtu, 24 November 2018.
Hari menyebut, ecobrick merupakan konsep daur ulang sampah yang menarik karena mengolah sampah plastik kemasan menjadi sebuah furnitur. Kegiatan ini sangat kreatif dan inovatif, serta mampu mengurangi sampah yang menumpuk di sekitar Lingkungan 24.
"Hingga Oktober 2018, dengan adanya program di Lingkungan 24 ini, sampah di lingkungan ini berkurang hingga 76 kg, sehingga permukiman menjadi lebih asri," sebutnya.
Dia mengungkapkan, program ecobrick di Lingkungan 24 sangat baik karena mengurangi tumpukan sampah plastik yang sulit didaur ulang. Sampah-sampah tersebut dapat diolah menjadi sebuah barang yang berguna dan bisa menambah perekonomian warga Lingkungan 24.
"Salah satunya dengan menjual produk-produk yang mereka olah," ujarnya.
Memberdayakan Ibu-Ibu Rumah Tangga
Program ecobrick di Lingkungan 24, Kecamatan Medan Labuhan, terbentuk pada bulan Agustus 2018. Anggota program ini terdiri dari ibu rumah tangga. Para ibu rumah tangga ini merupakan istri dari para nelayan.
Para ibu tersebut mengikuti program ecobrick untuk mengisi hari mereka dengan kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan ecobrick ini dilaksanakan 2 kali seminggu di salah satu rumah warga.
Branch Manager Rumah Zakat Medan, Budi Syahputra menyampaikan, pihaknya yang ditunjuk untuk mendampingi program ecobrick di Lingkungan 24 akan memberikan pelatihan-pelatihan agar program bisa berkembang.
"Pelatihan yang telah dilakukan contohnya adalah merangkai. Kita senantiasa memberikan pelatihan untuk mitra binaan, termasuk ecobrick, agar produk-produk yang dihasilkan menjadi lebih cantik dan menarik minat orang untuk membeli," Budi mengungkapkan.
Hingga saat ini produk-produk ecobrick telah dipesan oleh taman baca dan ada pula untuk puskesmas di Lingkungan 24. Ke depannya, ecobrick juga akan diterapkan di Lingkungan 25, Kecamatan Labuhan Medan, serta program ecobrick juga akan melakukan pelatihan mengenai pemasaran agar penjualan produk menjadi lebih luas.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement