Sambil Megibung, Forum Sekar Ajak Gunakan Hak Pilih

Megibung merupakan tradisi makan bersama dalam satu wadah.

oleh Dewi Divianta diperbarui 26 Mar 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2019, 21:00 WIB
Megibung Partai NasDem
Megibung warga asal Karangasem untuk mencegah golput (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Bagi para perantau, jauh dari sanak keluarga di kampung halaman adalah hal lumrah. Namun, banyak cara untuk melepas kerinduan akan kampung halaman. Salah satunya seperti yang dilakukan Forum Semeton Karangasem (Sekar).

Meski jauh dari kampung halaman, mereka tetap melestarikan tradisi yang merupakan warisan leluhur yakni megibung. Mengambil tempat di rumah tokoh asal Karangasem, Prof Dr Nyoman Suparta, para perantau asal Kabupaten Karangasem menggelar pertemuan untuk memupuk ikatan persaudaraan dengan cara megibung.

Dalam suasana penuh keakraban, makan bersama digelar dengan menu tradisional lawar. Mereka duduk mengelilingi nampan yang sudah berisi nasi dan lawar lengkap dengan sate lilit ikan.

Sembari bercengkrama, makan bersama berlangsung santai, hangat dan suasana cair tidak ada sekat-selat di antara mereka. Ketua Forum Sekar Bali, Ida Bagus Bima Putera mengatakan, megibung ini digelar untuk silaturahmi setelah umat Hindu merayakan Hari Nyepi.

Karena berbagai kesibukan pengurus sehingga baru bisa digelar saat ini yang dihadiri Ketua Partai NasDem Bali yang juga tokoh asal Kecamatan Bebandem Karangasem.

"Setelah Nyepi, kami Forum Sekar Bali mengadakan temu wirasa dilanjutkan megibung," ujar Bima yang juga caleg Partai NasDem untuk DPRD Provinsi Bali nomor urut 1 itu.

Apalagi,  bagi yang berada di rantau tidak seperti warga yang tinggal di Karangasem yang bisa mengikuti tradisi megibung. Tentunya, megibung ini demikian bermakna bagi para perantau seperti di Kota Denpasar yang juga jarang bertemu.

Melalui megibung, pihaknya ingin menyemangati mereka di rantau agar terus memupuk kekompakan, kebersamaan dan rasa persaudaraan.

"Sejak zaman Ketua Prof Suparta, sampai sekarang tradisi megibung ini kami pertahankan, di mana bisa silaturahmi, tidak ada derajat, pangkat, semua duduk bersama, ini sekaligus menunjukkan simbol bergotong-royong," imbuh Bima.

Pada momentum menjelang pemilu dan pilpres ini, pertemuan Sekar Bali juga dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan agar menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani masing-masing.

"Mari gunakan hak pilih kita, datang ke TPS, jangan sampai golput sebab suara kita menentukan masa depan bangsa," ucap Bima mengingatkan.

Dalam kesempatan sama, anggota dewan penasehat Forum Sekar Bali, Oka Gunastawa juga menyampaikan apresiasi terselenggaranya megibung yang merupakan tradisi leluhur di Karangasem.

"Banyak nilai-nilai filosofis dan makna positif yang bisa dipetik dari megibung, yakni bagaimana kita duduk bersama sebagai satu saudara, tidak ada sekat-sekat, bahkan sekat sosial, dalam suasana kebersamaan," tandas Gunastawa yang maju sebagai Caleg Partai NasDem untuk DPR RI nomor urut 1 Dapil Bali itu.

Megibung selain mempererat juga sebagai media komunikasi sosial yang baik sembari menikmati kuliner tradisional, dan wujud syukur atas capaian-capaian selama ini.

Selain itu, megibung juga bisa mempererat satu dengan yang lainnya, menjadi ajang melakukan komunikasi sosial yang melalui makan bersama, terlebih bagi mereka yang ada di tanah rantau. “Megibung ini juga menjadi ajang nostalgia sekaligus melestarikan warisan adiluhung leluhur kita,” kata Gunastawa.

Kesempatan itu bisa dimanfaatkan bagi generasi muda untuk melestarikan tradisi megibung, sebagai komunikasi sosial yang bagus mencari titik temu, sembari memecahkan berbagai masalah bersama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya