Liputan6.com, Jakarta - Stroke dapat timbul karena pola hidup yang kurang terjaga seperti kurangnya berolahraga secara rutin dan akibat dari pola makan yang tidak sehat serta kurangnya asupan gizi. Definisi dari stroke menurut WHO adalah kumpulan gejala yang muncul secara mendadak karena gangguan fungsi otak yang penyebabnya berasal dari pembuluh darah yang berlangsung lebih dari 24 jam.
Pihak Siloam Hospitals Palangka Raya menggelar acara talk show seputar gejala, penyebab, dan pencegahan mengenai stroke. "Secara umum vertigo terbagi dua jenis namun yang bisa berpotensi menyebabkan stroke adalah gangguan syaraf di central otak," jelas dr. Marthin Tori Sp.S dalam kesempatan tersebut.
Baca Juga
"Karena menghambat jalannya aliran yang menuju ke otak, gejalanya adalah hilangnya keseimbangan," jelasnya menjawab pertanyaan seorang peserta.
Advertisement
Prevalensi stroke berdasarkan diagnosis dokter menurut karakteristik di 2018 banyak dialami oleh pasien usia lanjut (75 tahun) yaitu di angka 50,2 persen, dan 11,0 persen laki-laki, dan 12,6 persen di wilayah perkotaan.
Stroke merupakan penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia pada 2015, peringkat dua setelah penyakit jantung. Stroke jadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada 2014, dengan komposisi sebesar 21,1 persen.
Jenis stroke terbagi dua yaitu stroke Iskemik (stroke sumbatan) yang merupakan stroke yang sering terjadi karena pembekuan darah menuju otak. Kedua, stroke Hemoragik (stroke berdarah) yang merupakan pecahnya pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan yang sering terjadi karena hipertensi.
Direktur Siloam Hospitals Palangka Raya dr. Nicolaas Frits Turangan, M.M. mengatakan pentingnya pelayanan kesehatan yang berkualitas baik guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk memajukan kesehatan masyarakat setempat. Pihaknya bermitra dan bekerja sama erat dengan pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan untuk mewujudkan hal tersebut.
Beberapa bentuk penanganan stroke di SHPR berupa obat proteksi fungsi otak, vitamin saraf, fisioterapi, dan penanganan serangan akut stroke sumbatan dengan menggunakan pengencer darah (trombolisis).
SHPR juga memiliki tim kegawatan medis yang memberikan respon cepat penanganan kegawatan sejak pasien datang atau sejak ada panggilan ambulance yang siap selama 24 jam dengan menghubungi 1500911.