Adaptasi KAI untuk Pemudik Milenial Agar Nyaman

Petugas dan posko di setiap stasiun masih disiagakan sampai H2+10.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 11 Jun 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2019, 00:00 WIB
KAI
PT KAI menerapkan sejumlah strategi untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang selama arus balik Lebaran (Liputan6.com /Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyiapkan sejumlah strategi untuk membuat arus balik Lebaran tetap nyaman. Petugas dan posko di setiap stasiun masih disiagakan sampai H2+10.

"Kami memang sudah bersiap untuk arus balik, tetapi kedatangan juga ternyata masih tinggi, jadi kami terus menyiapkan armada dan pendukungnya supaya penumpang tetap nyaman," ujar Edi Sukmoro, Direktur Utama PT KAI, di Loko Coffee Shop Yogyakarta, Senin (10/6/2019).

Ia mengaku sudah memperbaiki perlintasan di jalur selatan yang sempat membuat kereta api anjlok. Saat ini, perlintasan itu sudah bisa dilalui, namun tetap harus dengan pembatasan kecepatan.

Sarana pendukung lain yang disiapkan untuk penumpang adalah memasang co-working space di sembilan stasiun besar.

Tujuannya, memberi ruang kepada kaum milenial yang ingin memanfaatkan ruang tersebut untuk bekerja atau beraktivitas.

Edi juga sudah memperbarui armada kereta api yang usianya sudah di atas 30 tahun secara bertahap. Ia menyiapkan 438 kereta baru.

Ia menyebutkan, kenaikan penumpang di wilayah Daop 6 pada arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini mencapai 10 persen. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang rata-rata kenaikan jumlah penumpang di Daop lainnya yang hanya sebesar empat persen.


Waspada Perlintasan Sebidang

KAI
PT KAI menerapkan sejumlah strategi untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang selama arus balik Lebaran (Liputan6.com /Switzy Sabandar)

Edi juga meminta masyarakat pengguna jalan mewaspadai perlintasan sebidang.

"Harapan saya masyarakat menggunakan angkutan massal dengan baik dan menjaga perlintasan dengan baik," ucapnya.

Di wilayah Daop 6 terdapat 290-an perlintasan tanpa palang pintu dari total 415 perlintasan kereta api. Perlintasan ini perlu mendapat perhatian khusus karena dapat berpotensi membahayakan pengguna jalan apabila tidak berhati-hati.

Terlebih, jika berpotongan dengan kendaraan bermotor. Pengguna jalan selama arus mudik dan balik bukan semuanya pengguna jalan yang rutin melewati rute tersebut.

"Bisa saja mereka tidak tahu soal perlintasan sebidang itu," kata Edi.

Kebanyakan titik rawan itu berada di wilayah Karanganyar dan arah ke Kulonprogo.

Simak video pilihan berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya