Sutopo Pelopori Komunitas Wartawan Peduli Bencana di Bali

Wapena adalah komunitas Wartawan Peduli Bencana di Bali

oleh Dewi Divianta diperbarui 07 Jul 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2019, 22:00 WIB
Ayahanda Almarhum Sutopo Purwo Nugroho, Suharsono Harsosaputro Saat Bersama Keluarga di Rumah Duka, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019). (Foto: Ady Anugrahadi/Liputan6.com)
Ayahanda Almarhum Sutopo Purwo Nugroho, Suharsono Harsosaputro Saat Bersama Keluarga di Rumah Duka, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019). (Foto: Ady Anugrahadi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar Banyak kenangan tak terlupakan dari sosok Sutopo Purwo Nugroho. Mantan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu begitu membekas bagi publik Bali, khususnya mereka yang berkecimpung dalam penanggulangan bencana. Sutopo ikut membidani lahirnya Komunitas Wartawan Peduli Bencana (Wapena) Bali.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin menuturkan, Sutopo merupakan sosok inspiratif bagi siapa saja yang bertugas di bidang kebencanaan (BPBD). “Cara kerja beliau cepat dan tidak mengenal lelah. Banyak kami contoh,” kata Rentin membuka perbincangan dengan Liputan6.com, Minggu (7/7/2019).

Rentin menuturkan, sesungguhnya BPBD Bali telah menyiapkan agenda dengan Sutopo. Apa daya, Tuhan begitu sayang dengannya, hingga ia harus menghadap ke haribaan-Nya sebelum acara itu terlaksana. “Sesungguhnya kami sudah mengagendakan sebuah acara dengan beliau, yaitu pembekalan dan peningkatan kapasitas pers dalam bidang kebencanaan,” ujarnya.

“Awalnya kami telah sepakat tanggal 22 Juni lalu beliau hadir di Bali bersamaan dengan pentas seni Wayang Cengblong ‘budaya sadar bencana’ serangkaian HUT Kota Amlapura. Tapi karena berobat ke Tiongkok, maka rencana ke Bali pun tertunda,” tambah Rentin.

Rentin menceritakan, pada 2016 lalu, Sutopo ikut membidani lahirnya Wapena Bali. wapena adalah wadah bagi insan pers yang secara khusus melakukan peliputan terhadap kebencanaan di Bali. “Saat terbentuk, beliau langsung memberi pembekalan. Para awak media merasa sangat senang, karena banyak mendapat pengalaman serta transfer knowladge dari Pak Topo (sapaan karib Sutopo),” kata Rentin. 

BPBD Bali, Rentin melanjutkan, memiliki badan yang diberi nama (Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops), yang secara peran dan fungsi hampir sama dengan Pusat Data dan Informasi di BNPB. “Pusdalops adalah pusat data dan informasi bagi kebencanaan di Bali. Kami berkomitmen meneruskan spirit dan semangat yang diwariskan oleh Pak Topo melalui Pusdalops BPBD Bali,” katanya.

 


Inspirasi Sutopo

Sutopo di Bali
Sutopo ketika berkunjung ke BPBD Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Untuk kecepatan informasi kebencanaan di Bali, selain badan Pusdalops, BPBD Bali juga membentuk Tim Reaksi Cepat-News (TRC-News). TRC-News, Rentin melanjutkan, adalah tim Humas BPBD Bali di Pusdalops yang diberi tugas tidak hanya menyediakan data dan informasi, tapi juga melakukan respons cepat (quick respons) pemberitaan terhadap update kondisi terkini.

“TRC-News ruhnya lahir dari semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Pak Topo dalam dua hal yaitu pertama, menyajikan data dan informasi lengkap serta akurat, kedua, dengan sabar dan detail melayani semua insan pers. Jadi spiritnya adalah data yang akurat dan melayani dengan hati,” terangnya.

“Sejalan dengan spirit itu, saya meluncurkan layanan ‘call back Kalaksa BPBD Bali’ yaitu, sebuah layanan telepon kembali kepada semua pihak. Jika ingin wawancara atau ada kepentingan apapun dengan saya, Anda cukup miss call dan saya akan telepon balik. Ini sebagai wujud dan komitmen saya dalam mengemban tugas mulia di bidang penanggulangan bencana, karena saya menyadari BPBD tidak bisa berdiri sendiri dan harus bersinergi dengan semua pemangku kepentingan,” tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya