Liputan6.com, Jakarta - Top 3 Berita Hari Ini, para pemancing yang tengah asyik menunggu hasil tangkapan di Sungai Siak, Pekanbaru digegerkan dengan penemuan jasad wanita paruh baya di tengah sungai. Setelah yakin jasad tersebut adalah jasad manusia, warga langsung melapor ke polisi.
Sebelum jasadnya ditemukan, belakangan diketahui nenek Suhartini tengah mengantarkan temannya untuk menunaikan ibadah haji.
Sementara itu, Surabaya juga tak kalah dibuat geger dengan aksi pencabulan yang dilakukan seorang kepada sekolah di sebuah SMP swasta. Peristiwa tersebut dilakukan di dalam musala sekolah.
Advertisement
Tercatat ada enam siswa laki-laki yang diremas kemaluannya oleh AS saat tengah berwudhu dan melakukan zikir di dalam musala sekolah. Tidak hanya pelecehan seksual, sejumlah siswa mengaku pernah mengalami penganiayaan. Punggungnya dipukul paralon saat sedang berzikir.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Antar Teman Pergi Haji, Nenek Suhartini Pulang tak Bernyawa
Jasad Suhartini diliat sejumlah pemancing mengapung di tengah Sungai Siak, tepatnya di bawah Jembatan Leighton I, Kecamatan Senapelan, Sabtu pagi, 6 Juli 2019. Seorang pemancing lalu mendayung sampannya ke tengah untuk memastikan benda terapung itu.
Sebelumnya, nenek 57 tahun itu dilaporkan pergi dari rumah untuk mengantar teman sebayanya menunaikan ibadah haji. Seteleah itu, Suhartini dikabarkan menghilang.Â
"Pengakuan salah satu anggota keluarganya, korban berangkat sama cucunya pukul 10.00 WIB dari rumah, itu tanggal 5 Juli 2019," kata Kepala Humas Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo.
2. Jerat Hukum Kepala Sekolah yang Remas Kemaluan 6 Siswanya di Musala
Aksi pencabulan terjadi di Surabaya. Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Surabaya berinisial AS diduga meremas kemaluan siswanya saat berwudhu dan sedang melakukan zikir di dalam musala sekolah.
Pencabulan tersebut dilakukan terhadap anak0anak didiknya yang rata-rata usianya 15 tahun.Â
Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang tak lain merupakan orang tua korban. Pada 3 April 2019, pelapor mengadakan pertemuan dengan wali murid lainnya, untuk membahas nilai anaknya yang turun.
Pada pertemuan tersebut, salah seorang wali murid mengaku anaknya menjadi korban pencabulan oleh sang kepala sekolah.
3. Anggota Legislatif Terpilih DPRD Blora Ramai-Ramai Ajukan Kredit Bank
Berbekal Surat Keterangan dari KPUÂ Kabupaten Blora, anggota legislatrif terpilih di kabupaten tersebut beramai-ramai mengajukan pinjaman ke Bank Jateng. Padahal hingga saat ini mereka belum dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Blora.
Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, dari total 45 legislatif terpilih DPRD Kabupaten Blora, sedikitnya ada sekitar 30 orang dari mereka yang mengajukan kredit ke Bank Jateng.
Apa yang dilakukan oleh puluhan anggota legislatif terpilih itu menuai pro dan kontra. Sejumlah masyarakat menilai upaya anggota legislatif terpilih DPRD Kabupaten Blora itu meminjan uang di bank untuk menutupi biaya kampanye mereka saat tahapan pemilu masih berlangsung.