Penampakan Harimau Sumatra dan Isyarat Musibah bagi Warga Rokan Hilir

Harimau Sumatra melintas di jalan pemukiman penduduk Desa Pekaitan, Rokan Hilir. Warga percaya kemunculan ini merupakan peringatan harimau sumatra agar tak berbuat cela.

oleh M Syukur diperbarui 06 Sep 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2019, 03:00 WIB
Harimau Sumatra melintas di tengah jalan menuju hutan untuk memberi peringatan bagi masyarakat di Rokan Hilir.
Harimau Sumatra melintas di tengah jalan menuju hutan untuk memberi peringatan bagi masyarakat di Rokan Hilir. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Foto harimau sumatra melintasi jalan dan masuk lagi ke hutan di Desa Pekaitan, Rokan Hilir, viral di media sosial. Meski samar, foto dengan hasil buram itu memperlihatkan belang harimau dengan ukuran tubuh cukup besar.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah mengirim tim ke desa itu. Pria bernama Tarmizi yang mengaku memotret Harimau Sumatra itu sudah ditemui dan berbincang dengan petugas Resort Dumai Sektor Wilayah IV.

Menurut Kepala Bidang II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro, Tarmizi mengambil foto dua pekan lalu, tepatnya pada 22 Agustus 2019. Kala itu, Tarmizi yang tinggal di Jalan Penghulu Mukhtar memasukkan sepeda motor ke rumah pukul 23.00 WIB.

Ketika melihat keluar rumah, Tarmizi kaget dengan sosok yang melintas di jalan. Dengan sigap, Tarmizi mengabadikan momen diduga hari melintas itu memakai kamera di telepon genggam.

"Tak lama kemudian, sebagaimana pengakuan Tarmizi, harimau itu masuk ke semak belukar," sebut Heru, Kamis siang, 5 September 2019.

Setelah Tarmizi, petugas menemui Sekretaris Desa Pekaitan bernama Hamdan. Kepada petugas, Hamdan menyebut belum ada laporan kehilangan ternak warga sejak kejadian harimau melintas itu.

Masyarakat setempat percaya tentang kabar harimau melintas itu. Menurut mereka, kemunculan harimau dipercaya sebagai peringatan agar masyarakat tidak melakukan perbuatan tercela.

"Warga percaya harimau muncul memberi isyarat, warga berharap tidak terjadi hal tak diinginkan di kampung itu," kata Heru.

Menurut Heru, kemunculan Harimau Sumatra bisa saja terjadi di desa itu. Pasalnya, tidak jauh dari sana, ada sisa-sisa hutan yang mengelilingi Pulau Pedamaran. Hutan itu diperkirakan menjadi habitat harimau sumatra.

"Aparatur desa akan memberikan informasi secepatnya apabila terjadi gangguan atau harimau itu muncul lagi," imbuh Heru.

Hoaks Tiga Harimau di Kandis

Masyarakat Desa Pekaitan, Rokan Hilir, menunjuk tempat Harimau Sumatra melintas di jalanan.
Masyarakat Desa Pekaitan, Rokan Hilir, menunjuk tempat Harimau Sumatra melintas di jalanan. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau/M Syukur)

Selain di Rokan Hilir, BBKSDA Riau juga menerima kabar kemunculan harimau di daerah Kandis, Kabupaten Siak. Tak hanya satu, warga setempat menyebut ada tiga harimau muncul secara bergantian tiap malamnya.

Kabar ini kemudian disusul dengan surat imbauan yang dikeluarkan kecamatan setempat. Camat ingin masyarakat berhati-hati beraktivitas pada malam hari dan diminta tak sendirian.

Beberapa warga juga mengunggah foto kemunculan harimau di Facebook. Hal ini menjadi viral dan mendapat ragam tanggapan dari warganet.

Heru menyebut Camat Kandis sudah berkoordinasi dengan BBKSDA Riau. Kepada camat, Heru menyebut foto yang viral di media sosial itu merupakan penampakan harimau di Desa Pekaitan, Rokan Hilir.

"Bukan di Kandis, jadi foto itu tidak benar, sudah saya sampaikan ke camat," tegas Heru.

Heru mengimbau masyarakat tidak resah dengan kabar kemunculan harimau di Kandis. Dia juga meminta masyarakat agar tidak cepat menyebarluaskan kabar harimau muncul jika bukti tidak kuat.

"Bukti akurat itu seperti ada temuan jejak dan kotoran. Jejak itu harus jelas," jelas Heru.

Pasalnya selama ini, banyak laporan ke BBKSDA Riau terkait jejak tapi setelah dicek ternyata bukan milik Harimau Sumatra, melainkan satwa liar lainnya seperti babi hutan dan anjing.

"Jadi masyarakat harus teliti juga karena kabar kemunculan harimau sering membuat resah yang lainnya," sebut Heru.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya