Liputan6.com, Medan - Meninggalnya Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie meninggalkan duka bagi masyarakat. Banyak masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia mendoakan.
Seperti yang dilakukan rombongan jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 19 Debarkasi Medan yang berjumlah 389 orang. Saat baru saja tiba di Asrama Haji Medan, Jalan AH Nasution, Kota Medan, jemaah haji yang berasal dari Kota Medan dan Kota Tanjung Balai langsung menggelar doa bersama untuk almarhum BJ Habibie.
Tidak hanya para jemaah haji, doa bersama juga turut diikuti oleh para Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan. Prosesi diawali dengan pembacaan Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan doa bersama.
Advertisement
Baca Juga
"Kita mendengar kabar duka cita, almarhum BJ Habibie telah meninggal dunia kembali kepada Allah SWT. Hari ini kita semua berkenan membacakan Al-Fatihah. Mudah-mudahan Allah SWT menerima segala amal baik dan diampuni segala kesalahannya," ucap Ustaz Hamdan Yazid mengawali doa, Kamis (12/9/2019).
Walau tampak guratan lelah di wajah para jemaah haji yang baru saja tiba dari Tanah Suci, doa bersama berlangsung khusuk dan khidmat.
"Bapak Habibie adalah tokoh bangsa, tokoh dunia. Kita merasa kehilangan, jemaah haji tadi tampak sangat khusuk mendoakan almarhum," ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tanjung Balai, Al Ahyu.
Seusai pembacaan doa bersama untuk almarhum BJ Habibie, jemaah haji tersebut kemudian melakukan proses kedatangan sebagaimana mestinya.
Sebagaimana diketahui, BJ Habibie meninggal dunia pada usia 83 tahun. Sebelum meninggal dunia pada Rabu, 11 September 2019, pukul 18.05 WIB, BJ Habibie sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Jenazah BJ Habibie disemayamkan di rumah duka, Kuningan, Jakarta Selatan. Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) era Presiden Soeharto ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, tepat di samping makam istrinya, Hasri Ainun Besari.
Simak video pilihan berikut ini: