Polisi Sita 2 Mobil Pejabat di Riau Terkait Investasi Bodong MeMiles

Kasus investasi MeMiles yang ditangani Polda Jawa Timur menyeret seorang pejabat Kemenkumham di Riau. Dua dari mobil pejabat ini disita penyidik sebagai barang bukti.

oleh M Syukur diperbarui 15 Jan 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2020, 05:00 WIB
Mobil pejabat di Riau yang disita Polda Jawa Timur di Pekanbaru karena diduga hasil investasi MeMiles.
Mobil pejabat di Riau yang disita Polda Jawa Timur di Pekanbaru karena diduga hasil investasi MeMiles. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Investasi bodong MeMiles bernilai ratusan miliar membuat pejabat di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau, Maulidi Hilal, berurusan dengan polisi. Dia diperiksa oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur di Pekanbaru.

Pemeriksaan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Riau ini berlangsung di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Pria yang baru beberapa hari bertugas di Bumi Lancang Kuning ini diperiksa sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Tak banyak komentar dari Maulidi begitu keluar dari ruangan penyidik. Dia hanya berujar diminta keterangan sebagai saksi dan tidak ingat ada berapa pertanyaan yang diajukan penyidik.

"Hanya anu saja, saksi saja, gak tahu ya, gak ngitungin satu-satu (berapa pertanyaan) hanya saksi saja," Hilal terburu-buru masuk ke mobilnya.

Dalam kasus ini, dua mobil diduga milik Maulidi dan diduga pula hasil keikutsertaannya dalam investasi MeMiles disita penyidik. Satu mobil Toyota Fortuner sudah diparkiran di Polda Riau untuk selanjutnya dibawa ke Jawa Timur.

Satu mobil lagi adalah Mitsubishi Pajero Sport. Kendaraan ratusan juta rupiah itu berada di Jakarta dan sudah disita penyidik Polda Jawa Timur sebagai bukti kejahatan investigasi bodong dimaksud.

Maulidi juga tak berkomentar banyak terkait penyitaan barang mewahnya itu. Dia hanya mengatakan iya ketika ditanyai mobil yang diketahui tidak memakai nomor polisi asli itu.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur Komisaris Besar Gidion Arif Setiawan SIK menyebut penyitaan sebagai upaya pengembalian aset hasil investasi MeMiles.

"Semua reward kita keep, kita kembalikan dalam konteks penyidikan," sebut pria yang pernah menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau ini.

Video Testimoni

Potongan video testimoni seorang pejabat Lapas yang kini bertugas di Kemenkumham Riau terkait investasi MeMiles.
Potongan video testimoni seorang pejabat Lapas yang kini bertugas di Kemenkumham Riau terkait investasi MeMiles. (Liputan6.com/M Syukur)

Nama Maulidi Hilal mencuat setelah video testimoni dirinya terkait investasi MeMiles viral muncul di Youtube. Ada dua video sebagai testimoni terkait keuntungan mengikuti investasi dimaksud.

Dalam video itu, Maulidi Hilal memakai baju dinas Kemenkumham. Dia juga diperlihatkan menerima Toyota Fortuner yang diserahkan seseorang di depan sebuah gedung.

"Sebetulnya ini sudah muncul di media sosial, ada testimoni yang disampaikan yang bersangkutan, sehingga kita klarifikasi," kata Gidion.

Menurut Gidion, pemeriksaan di Polda Riau ini sebagai langkah awal saja. Hal ini juga untuk mengusut jejak digital investasi MeMiles kepada masyarakat.

Hasil pemeriksaan sementara, Hilal diketahui memang pernah melakukan top up beberapa kali ke MeMiles. Keikutsertaannya pun sudah cukup lama.

"Dia mendapatkan dua unit kendaraan (dari MeMiles). Yang satu di sini (Riau) yang satu di Jakarta," tuturnya.

Gidion menjelaskan, Maulidi Hilal merupakan orang pertama di Riau diperiksa terkait investasi MeMiles. Diapun belum mengetahui sejauh mana Maulidi terlibat dalam kasus ini.

"Saya belum baca BAP-nya (berita acara pemeriksaan)," kata Gidion.

Dalam kasus ini, penyidik sudah menyita uang Rp 122 miliar. Investasi online berkembang cukup pesat dengan omset Rp 17 miliar per hari dan member mencapai 228 ribu orang.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya