Jurus Grab Jamin Keamanan dan Keselamatan Mitra dan Penumpang

cek inovasi Grab yang kian memudahkan penumpang dan mitra mengakses aplikasi keselamatan

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Jan 2020, 03:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2020, 03:00 WIB
Grab
Grab menggelar roadshow safety riding di Yogyakarta (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Grab ingin memastikan keamanan penumpang dan pengemudi melalui fitur-fitur keselamatan dan keamanan yang inovatif. Secara umum, fitur ini sebagai pusat keselamatan dan memungkinkan pemantauan perjalanan bagi penumpang dan mitra pengemudi.

Sebelumnya, fitur keselamatan yang memungkinkan pengguna untuk membagikan detail perjalanan mereka dengan orang terdekat, meminta bantuan darurat, dan melaporkan masalah keselamatan terletak terpisah di dalam aplikasi. Namun kini ketiga fitur itu berada di pusat keselamatan atau safety center.

“Semua penumpang yang mengendarai Grab sekarang dapat mengakses beberapa fitur keselamatan dalam satu ketukan,” ujar Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia, dalam Safety Riding Roadshow di Yogyakarta, Jumat (24/1/2020).

Untuk fitur pemantauan perjalanan, Grab menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) yang bisa mendeteksi pemberhentian tidak direncanakan. Ketika sistem Grab mendeteksi pemberhentian yang tidak direncanakan, maka penumpang akan secara otomatis menerima pemberitahuan dalam aplikasi yang menanyakan apakah penumpang atau pengemudi memerlukan bantuan.

Grab sudah meluncurkan Roadmap Teknologi Keselamatan pada Oktober 2018 dan mencatat penurunan insiden dalam perjalanan di Indonesia sebesar 39 persen. Fitur terbaru ini menjadi kelanjutan dari komitmen super apps terkemuka di Asia Tenggara ini.

Walaupun tidak ada standar keselamatan transportasi online di seluruh kawasan, Grab membandingkan kinerja keselamatannya dengan standar minimum kuliatas layanan yang diterapkan pemangku kebijakan transportasi darat Singapura untuk industri taksi.

“Layanan ride-hailing Grab di seluruh Asia Tenggara lebih aman daripada standar taksi Singapura yang sudah tinggi,” ucapnya.

Saat ini, layanan ride-hailing transportasi Grab 1,2 kali lebih aman ketimbang standar industri taksi Singapura terkait kecelakaan pengemudi dan 1,9 kali lebih aman dalam hal pelanggaran pengemudi.

 

Satu-Satunya Pemain di Asia Tenggara yang Berinvestasi dalam Operasi Keselamatan Penting

Grab
Grab menggelar roadshow safety riding di Yogyakarta (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Head of Platform Safety Grab Indonesia Mochammad Fadjar Wibowo, menuturkan dalam teknologi keselamatan, Grab menjadi satu-satunya pemain di Asia Tenggara yang telah berinvestasi dalam operasi keselamatan penting, seperti respons insiden keselamatan 24/7, perlindungan asuransi kecelakaan diri untuk setiap perjalanan, serta pemeriksaan latar belakang mitra pengemudi yang ketat sebelum mengikat kemitraan.

“Ini jadi pondasi keselamatan yang kuat yang telah kami letakkan selama bertahun-tahun, dan berbagai fitur keselamatan terbaru hari ini merupakan bukti kuat komitmen kami untuk berbuat lebih banyak,” kata Fadjar.

Kehadiran fitur-fitur keselamatan Grab juga untuk menyelesaikan konflik di jalan, misal terjadi kecelakaan yang tidak mengakibatkan korban, seperti mobil terserempet. Sedangkan untuk ancaman kekerasan fisik dan seksual, fitur ini bisa memberikan efek jera.

Ia berpendapat, ancaman kekerasan tidak hanya dari pengemudi ke penumpang, melainkan juga sebaliknya. Melalui kolom rating hal itu bisa terlihat dari komentar yang diberikan pengemudi atau penumpang.

Apabila pengemudi yang bersalah maka Grab akan melakukan pemanggilan kepada pengemudi sesuai dengan standar operational procedure (SOP). Sebaliknya, jika penumpang yang bermasalah, maka akan dilacak dan ditelusuri.

Grab menggelar roadshow safety riding di Yogyakarta (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Pada kesempatan yang sama Grab juga menandatangani nota kesepahaman dengan Forum Pengada Layanan (FPL) yang meneguhkan komitmen bersama untuk mencegah dan menangani korban kekerasan seksual, terutama melalui pemberdayaan ekonomi perempuan penyintas kekerasan.

Selain edukasi pencegahan sebagai bagian dari kerja sama Grab dan FPL, ada pula kampanye donasi untuk FPL di platform GrabRewards yang dilakukan sejak Desember 2019 sampai dengan 10 Januari lalu.

Donasi yang terkumpul sebesar Rp 109,9 juta dari 2.860 pengguna aplikasi. Dana khusus dari Grab akan digunakan FPL untuk program pemberdayaan ekonomi perempuan penyintas di tiga area, yaitu Jawa, Sumatera dan Kalimantan, serta Indonesia Timur.

Simak video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya