Liputan6.com, Garut - Akses jalan raya Pameungpeuk–Garut, Jawa Barat kembali terganggu akibat longsor. Bongkahan batu besar material longsor, menutupi salah satu akses utama ke wilayah Garut Bagian selatan itu, pagi ini, Senin (2/3/2020).
Tercatat dalam sepekan terakhir, dua longsoran dengan material utama bongkahan batu besar dan lumpur, kembali menutus akses lalu lintas di kawasan itu.
Advertisement
Baca Juga
"Kali ini lokasi tepatnya di sekitar Gunung Gelap, Kecamatan Cisompet," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut AKP Asep Nugraha, Senin (2/3/2020).
Menurutnya, kejadian longsor kali ini berlangsung sekitar pukul 05.15 WIB pagi tadi. Hujan dengan intensitas cukup tinggi yang berlangung sejak kemarin, diduga menjadi salah satu penyebab ambrolnya material longsor.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata dia.
Namun, banyaknya material longsor yang menutup akses jalan menyebabkan akses jalan raya di sekitar kecamatan Cisompet itu lumpuh. Antrian kendaraan baik roda dua atapun empat, hingga kini masih mengular dari kedua arah.
Petugas masih menunggu kedatangan alat berat, untuk memindahkan material longsor agar akses lalu lintas kembali bisa dilalui masyarakat.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Rekayasa Lalu Lintas
Selain itu, petugas juga menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas, untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan bepergian dari dan menuju wilayah Garut bagian selatan.
Sebelumnya, pada Rabu (26/2/2020) lalu, longsosran berupa bongkahan batu berukuran besar juga sempat memutus akses utama ke wilayah Garut Selatan tersebut.
Hujan dengan intensitas cukup tinggi menyebabkan material batu yang bera di sepanjang tebing, tepatnya di Kampung Legok, Desa Karamatwangi, Cikajang, roboh menutup bahu jalan.
Akhirnya, akses lalu lintas tidak bisa dilalui seluruh kendaraan dari dua arah. Namun, beruntung hanya sekitar tiga jam kemudian, penanganan yang tepat petugas kepolisian dan petugas Dinas Pekerjaan Umum Garut dengan pengerahan alat berat, serta bantuan masyarakat, lalu lintas bisa kembali digunakan.
Seperti diketahui, hingga kini Kabupaten Garut masih menjadi salah satu etalase bencana alam tertinggi di Jawa Barat. Topografi alam yang berupa perbukitan, gunung dengan kontur cukup curam, menyebabkan ancaman bencana alam, kerap menghantui warga.
Sebut saja ancaman banjir, longsor, pergerakan tanah hingga tsunami, seakan menjadi mimpi buruk bagi warga, hingga membuat mereka setiap saat mesti waspada menghadapi datangnya bencana alam secara tiba-tiba.
Advertisement