Kapal Perang Talise Awal Kebangkitan AL di Laut Sulteng Usai Tsunami

Pangkalan Angkatan Laut Palu akhirnya kembali diperkuat dengan kapal perang produksi dalam negeri, setelah armada sebelumnya rusak dihantam tsunami pada 28 September 2018 lalu.

oleh Heri Susanto diperbarui 09 Jul 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2020, 05:00 WIB
penyambutan KAL Talise di dermaga lanal Palu
Personel Lanal Palu bersiaga di depan KAL Talise yang baru tiba di Dermaga Watusampu pada Senin (6/7/2020). Kapal ini akan memperkuat pengamanan laut Sulteng setelah armada sebelumnya rusak karena tsunami. (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Palu - Pangkalan Angkatan Laut Palu akhirnya kembali diperkuat dengan kapal perang produksi dalam negeri, setelah armada sebelumnya rusak dihantam tsunami pada 28 September 2018 lalu.  

Kapal Angkatan Laut (KAL) yang bersandar di Dermaga Pangkalan TNI AL (Lanal) Palu pada Senin (6/7/2020) itu diberi nama KAL Talise dan merupakan hasil produksi Palindo Batam. Kedatangan jenis kapal perang itu di dermaga Watusampu disambut oleh Danlanal Palu serta pejabat tinggi Pemkot dan Pemprov Sulteng.

Menurut Danlanal Palu, Kolonel Laut (P) Rahadian Rahmadi, kapal tersebut akan difungsikan untuk memperkuat keamanan laut Sulawesi dari ancaman.

"KAL Talise adalah produk atau pengadaan dari Angkatan Laut. Fungsinya untuk memperkuat pengamanan laut yang selama ini dilakukan bersama dengan Ditpolairud, Beacukai, KPLP dan KP3," terang Danlanal Palu, Kolonel Laut (P) Rahadian Rahmadi usai penyambutan KAL Talise, Senin (6/7/2020).

Pengadaan kapal perang dengan kelengkapan senjata Kaliber 20 dan kaliber 12, 7 mm di perairan Sulawesi Tengah itu, juga lantaran armada serupa yakni KAL Pasoso sebelumnya rusak akibat hempasan tsunami yang terjadi pada 28 September lalu.

KAL Talise juga disebut serupa dengan KAL Pasoso, tetapi dengan sejumlah sarana yang dibuat untuk efektivitas.

“Ruangan KAL Talise dibuat lebih efektif sehingga dapat difungsikan oleh ABK," ujarnya.

Kapal tersebut bisa memuat 15 personel termasuk komandan dan 3 perwira dengan operasional berada di bawah komando Lanal Palu.

Penamaan "Talise" untuk kapal perang tersebut sendiri merujuk pada nama pantai di Teluk Palu yang menjadi ikon ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, yang juga terdampak tsunami pada 28 September 2018.

Simak video menarik lainnya berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya