Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 ini, sebagai bangsa yang besar diuji jati diri apakah dapat bersatu padu membawa bangsa untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi yang menghantam semua sektor perekonomian.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
"Jangan biarkan pudar modal sosial bangsa kita berupa semangat persaudaraan, gotong-royong dan solidaritas untuk peduli dan menolong sesama, setidaknya warga di lingkungan sekitar kita yang terdampak pandemi," ujarnya dalam memberikan sambutan upacara peringatan HUT ke-75 RI tingkat Provinsi Jabar di halaman Gedung Sate, Senin (17/8/2020).
Emil, sapaan Ridwan Kamil menuturkan, meski suasana saat ini jauh berbeda dengan tahun lalu, peringatan ulang tahun ke-75 kemerdekaan RI tetap harus disyukuri. Dalam empat bulan terakhir, lanjut Emil, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2020 tumbuh negatif sebesar 5,32 persen, dan di Jabar negatif 5,98 persen.
"Meski kondisi ini masih relatif lebih baik dibandingkan dengan sejumlah negara lain yang mengalami kontraksi sangat dalam, salah satunya ekonomi Uni Eropa minus 14,4 persen," ucapnya.
Terkait dengan kondisi saat ini, Emil mengatakan, upacara peringatan HUT ke-75 kemerdekaan RI tahun ini dilaksanakan sangat minimalis dengan memperhatikan protokol kesehatan ketat, tanpa pesta atau tak digelar besar-besaran.
"Peringatan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, mempunyai makna yang sangat dalam dan penting bagi bangsa Indonesia, bahwa kemerdekaan yang diraih penuh dengan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan, dengan tetesan darah dan air mata, dilandasi oleh persatuan dan kesatuan, semangat kebinekaan tanpa melihat perbedaan suku, golongan, ras, dan agama," paparnya.
Dalam hal pengendalian penyebaran Covid-19, Gugus Tugas Jawa Barat telah bergerak dengan berupaya keras menekan kasus positif, angka kematian, serta meningkatkan tingkat kesembuhan dengan melakukan tes covid-19, pelacakan, serta perawatan atau isolasi pasien positif.
"Hingga tanggal 11 Agustus 2020 telah dilakukan 180.731 tes usap (PCR). Jumlah tes PCR ini terbanyak dari seluruh provinsi di luar DKI Jakarta," ungkap Emil.
Mantan Wali Kota Bandung itu juga menyampaikan bahwa pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Pemprov Jabar terus mengejar target sesuai dengan standar organisasi kesehatan dunia (WHO), untuk tes PCR satu persen dari jumlah penduduk atau di Jabar sekitar 500.000 pengujian.
Selain itu, ia mengatakan bahwa berdasarkan laporan level kewaspadaan periode 3-9 Agustus 2020, tak ada lagi zona merah atau daerah risiko tinggi di Jawa Barat.
"Rerata angka penularan atau reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di Jabar periode 28 Juli-9 Agustus 2020 berada di angka 0,86 atau di bawah 1, yang artinya penyebaran kasus terkendali. Pengukuran level risiko tersebut mempertimbangkan tiga aspek, yakni epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, serta pelayanan kesehatan," ujarnya.
Emil juga turut menyampaikan sumbangsih Jabar dalam upaya melawan Covid-19. Salah satunya pelaksanaan uji klinis fase tiga calon vaksin Covid-19 di Bandung dimulai pada 11 Agustus 2020 lalu.
"Telah dimulai kegiatan uji klinis fase tiga calon vaksin Covid-19 di Bandung, kerja sama antara Sinovac, perusahaan farmasi China, Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Uji klinis ini merupakan bagian dalam upaya memerangi musuh tak kasat mata, yakni virus sars-cov-2. Jika berhasil, direncanakan produksi massal pada awal 2021," katanya.
Untuk diketahui, upacara HUT ke-75 Republik Indonesia tingkat Provinsi Jabar disiarkan langsung Youtube Humas Jabar. Pada peringatan HUT RI kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena dalam situasi pandemi Covid-19.
Selain jumlah peserta upacara yang lebih sedikit dari biasanya, seluruh hadirin tampak mengenakan masker dan jaga jarak. Sementara Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar lainnya mengikuti upacara peringatan HUT ke-75 RI secara virtual.