Pilu Balita Penyintas Banjir Bandang Lutra yang Koma Karena Tertimpa Gorong-Gorong di Pengungsian

Dia selamat dari terjangan banjir bandang bercampur lumpur di Luwu Utara beberapa waktu lalu, tapi nahas dia tertimpa gorong-gorong wc umum di lokasi pengugsian hingga koma.

oleh Fauzan diperbarui 09 Sep 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2020, 11:30 WIB
Ahmad Gibran, penyintas banjir bandang Luwu Utara yang tertimpa gorong-gorong wc umum untuk pengungsi (Istimewa)
Ahmad Gibran, penyintas banjir bandang Luwu Utara yang tertimpa gorong-gorong wc umum untuk pengungsi (Istimewa)

Liputan6.com, Luwu Utara - Ahmad Gibran kini hanya bisa terbaring lemah di Rumah Sakit Sawerigading Palopo, Sulawesi Selatan. Berbagai macam peralatan medis terpasang di hidung dan tubuh bocah berusia 4 tahun yang hingga kini belum sadarkan diri itu. 

Ahmad Gibran adalah penyintas banjir bandang yang menerjang desanya beberapa wakut lalu. Ahmad bersama keluarganya sempat mengungsi di salah satu penampungan di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara. 

Selama masa pengungsian, Ahmad sebenarnya baik-baik saja, ia terlihat bahagia bermain bersama anak-anak penyintas lainnya. Nahas menimpa ketika ia bermain di sebuah gorong-gorong yang berada di sekitar pengungsian, gorong-gorong tersebut tiba-tiba pecah dan menimpa tubuh mungil Ahmad Gibran. 

"Kejadiannya Sabtu yang lalu, tanggal 5 September 2020. Itu gorong-gorong rencananya untuk dibuat WC umum untuk pengungsi yang ada di sana," kata Suci Cahyani, ibunda Ahmad Gubran, kepada Liputan6.com, Rabu (9/9/2020). 

Suci tak mengetahui persis mengapa gorong-gorong tersebut bisa pecah dan menimpa anaknya. Yang jelas, kata dia, akibat kejadian itu tengkorak anaknya itu pecah dan harus menjalani operasi. 

"Kemarin operasi bedah, tengkoraknya pecah. Anak saya juga menderita luka dalam," ucapnya.

Sejak tertimpa pecahan gorong-gorong berukuran besar itu, Ahmad Gibran belum sadarkan diri hingga kini. Suci menyebutkan anak laki-lakinya itu bahkan tidak merespon apapun yang diberikan kepadanya. 

"Hanya matanya yang sedikit terbuka, tapi belum sadar, masih koma," ucap dia.

Nur Annisa, salah seorang warga Masamba, Kabupaten Luwu Utara kemudan berinisiatif untuk menggalang dana demi bisa membantu Ahmad Gibran dan keluarganya. Pasalnya seluruh harta benda orangtua Ahmad Gibran telah hanyut terbawa banjir bandang beberapa waktu lalu. 

"Bagi para dermawan yang mau membantu Ahmad Gibran, bisa langsung menyalurkannya ke Rekening BRI 499601021601535 atas nama Suci Cahyani. Atau silahkan konfirmasi juga ke nomor WhatsApp-nya langsung 085242485753," tulis Nur Annisa di Facebook miliknya. 

 

Simak juga video pilihan berikut:

Dinsos Luwu Utara Turun Tangan

Dinsos Lutra beri bantuan untuk Ahmad Gibran (Istimewa)
Dinsos Lutra beri bantuan untuk Ahmad Gibran (Istimewa)

Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang mengetahui kabar tentang apa yang dialami oleh Ahmad Gibran pun langsung turun tangan memebantu bocah tersebut. 

Kepala Dinas Sosial Luwu Utara, Besse Andi Pabeangi membawa sejumlah bantuan untuk diserahkan kepada kedua orangtua Ahmad Gibran. Besse berjaji akan segera menerbitkan BPJS Penerima Bantuan Iuran untuk Ahmad Gibran. 

"Kita upayakan segera terbit BPJS/PBI APBD Gibran, agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis," ucapnya singkat. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya