RS Penuh, Batam Siapkan Hotel Bertarif Rp800 Ribu untuk Isolasi Pasien Covid-19

Sedangkan bagi pasien Covid-19 yang tidak ingin ke hotel, tetap akan ditampung di rusun milik BP Batam atau Pemerintah Kota Batam

oleh Ajang NurdinBatamnews.co.id diperbarui 29 Sep 2020, 03:30 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2020, 03:30 WIB
FOTO: Melihat Alat Pendukung Perawatan Pasien di RS Darurat COVID-19
Petugas memeriksa alat pendukung perawatan pasien virus corona COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Batam - Dua hotel di Batam menjadi tempat penampungan atau isolasi pasien corona di Kota Batam, Kepulauan Riau. Yakni, Hotel Sentosa dan sebuah apartemen di Kecamatan Lubuk Baja, Batam.

“Kita sudah wacanakan juga buka isolasi,” ujar Didi Kusumajadi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Senin (28/9/2020).

Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam itu mewacanakan untuk memanfaatkan hotel dan apartemen tersebut mengingat angka pasien corona semakin meningkat.

Didi mengatakan hotel untuk isolasi tersebut yakni Hotel Sentosa dan sebuah apartemen di Batam. Didi menyebutkan isolasi di hotel tersebut bersifat very important person (VIP).

“Masih dua lokasi itu saja, beberapa hotel yang sudah ditawarkan tapi mereka tidak bersedia,” katanya, dikutip Batamnews.co.id.

Ia menjelaskan penempatan pasien di hotel tersebut berdasarkan atas kemauan dari pasien itu sendiri, tidak bersifat paksaaan. Karena untuk biaya untuk isolasi mandiri di hotel ditanggung oleh pasien tersebut.

Untuk biayanya isolasi mandiri di hotel, Didi menyebutkan sekitar Rp700 ribu - Rp800 ribu per hari. Biaya tersebut kata Didi memang terbilang mahal, karena keunggulannya dari segi fasilitas.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

RS Penuh

Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 di Stadion Patriot Candrabhaga
Aktivitas pasien Covid-19 saat menjalani perawatan di Pusat Rawat Isolasi Khusus Mandiri di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (23/9/2020). Hingga saat ini tercatat sebanyak 15 pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 menjalani isolasi mandiri. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

“Jadi bisa untuk golongan ekspatriat atau golongan atas yang tidak mau dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi Galang,” katanya.

Untuk mereka yang nantinya akan isolasi mandiri di hotel, Didi menambahkan akan ada beberapa tenaga kesehatan (Nakes) yang ditempatkan disana untuk tetap siaga jika ada pasien yang keadaannya tidak stabil.

“Rencananya Nakes dari RSKI Galang, sudah ada pembicaraan dengan direktur RSKI Galang,” kata dia.

Sedangkan bagi pasien Covid-19 yang tidak ingin ke hotel, tetap akan ditampung di rusun milik BP Batam atau Pemerintah Kota Batam. Dan bagi pasien yang diisolasi di rusun tetap tidak dipungut biaya.

“Yang gratis, kita siapkan rusun,” katanya.

Didi menekankan beberapa opsi tersebut diambil karena kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 di Batam sudah penuh. Sedangkan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif terus bertambah.

“Ini karena rumah sakit sudah penuh,” ucapnya.

Dapatkan berita menarik Batamnews.co.id lainnya, di sini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya