Kondisi Pesantren di Cilacap Usai Puluhan Santrinya Terpapar Covid-19

Protokol ketat pencegahan Covid-19 dilakukan di fasilitas karantina dan pondok pesantren, untuk memastikan santri yang sudah menjalani swab tak kembali berinteraksi dengan santri yang belum diswab

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 06 Okt 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2020, 02:00 WIB
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Liputan6.com, Cilacap - Sebanyak 26 santri di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terpapar Covid-19. Dari jumlah itu, sebagian bergejala klinis, lainnya hanya bergejala ringan atau bahkan tanpa gejala (OTG).

Pasien yang bergejala dievakuasi dan dirawat di sebuah rumah sakit rujukan Covid-19. Adapun yang tanpa gejala dikarantina di sebuah fasilitas yang disiapkan ponpes dan gugus tugas.

Informasi yang dihimpun, sebanyak sembilan santri bergejala. Adapun lainnya, tanpa gejala. Santri tanppa gejala ini dikarantina di salah satu kompleks gedung yang terpisah dari pondok pesantren, namun masih dalam kawasan yang sama.

“Ada yang bergejala, ada juga yang tanpa gejala,” kata Farid Ma’ruf, Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Senin, 5 Oktober 2020.

Fasilitas karantina juga berfungsi untuk memisahkan santri yang sudah menjalani swab dengan santri lainnya. Protokol ketat pencegahan Covid-19 dilakukan di fasilitas karantina dan pondok pesantren, untuk memastikan santri yang sudah menjalani swab tak kembali berinteraksi dengan santri yang belum diswab.

Sebab, swab lanjutan memang dilakukan terhadap santri atau orang yang berinteraksi erat dengan santri yang sebelumnya sudah terkonfirmasi Covid-19. Dikhwatirkan terjadi penularan dari kontak erat risiko tinggi terpapar Covid-19 kepada santri lain di pesantren itu.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Swab Massal

Ilustrasi - Salah satu sudut di Pondok Pesantren El Bayan Mejanang, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Salah satu sudut di Pondok Pesantren El Bayan Mejanang, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sementara waktu, semua kegiatan di pesantren tersebut dihentikan. Pembatasan interaksi ketat juga dilakukan antar blok di pesantren tersebut. Adapun santri yang negatif Covid-19 diperbolehkan pulang, namun setelah proses karantina selesai.

“Kalau santri lainnya belum diperbolehkan pulang. Juga tidak boleh dijenguk,” ucapnya.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap juga menggelar swab massal lanjutan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di pesantren tersebut. Sejauh ini, sebanyak 245 orang di pesantren tersebut telah diswab.

Rinciannya, sebanyak 60 orang diswab saat tahap awal munculnya gejala klinis mirip Covid-19 pada Rabu, 30 September 2020 lalu. Kemudian, swab kembali dilakukan pada 3 Oktober dan 5 Oktober ini.

“Tracing, kemudian swab. Kemudian tahap kedua ada 35 orang, dan yang terakhir 150 orang,” ucapnya.

Ada kemungkinan, jumlah terkonfirmasi akan bertambah. Pasalnya, hasil pemeriksaan sampel yang keluar baru spesimen tahap pertama. Diperkirakan hasil swab tahap kedua dan ketiga baru akan diketahui pada pertengahan pekan ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya