Sejoli yang Bunuh Diri di Toraja Utara Minta Dimakamkan dalam Satu Liang

Dari hasil olah TKP polisi menemukan tiga lembar surat yang ditulis oleh sejoli tersebut. Surat itu berisi permohonan maaf dan meminta agar dimakamkan dalam satu liang lahad.

oleh Fauzan diperbarui 02 Feb 2021, 11:17 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2021, 00:00 WIB
Tiga lembar surat yang ditinggalkan oleh sepasang kekasih yang bunuh diri di Toraja Utara
Tiga lembar surat yang ditinggalkan oleh sepasang kekasih yang bunuh diri di Toraja Utara (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Toraja Utara - Aksi bunuh diri yang dilakukan oleh sepasang kekasih berinisial ASR (18) dan SVP (15) hingga kini masih meninggalkan duka bagi pihak keluarga. Dari olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan tiga lembar surat yang diduga ditinggalkan oleh SVP, gadis berusia 15 tahun yang nekat mengakhiri hidupnya bersama kekasihnya itu. 

Isi surat itu kini menjadi petunjuk pihak kepolisian untuk mengungkap motif sejoli itu nekat bunuh diri bareng. Setelah memeriksa sejumlah saksi polisi pun memastikan alasan sejoli itu nekat mengakhiri hidup adalah karena hubungan mereka tak mendapat restu.

"Karena tidak mendapat restu," kata Kasat Reskrim Polres Toraja Utara, AKP Hardjoko, Senim (1/2/2021).

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Liputan6.com, isi tiga lembar surat yang ditinggalkan oleh sejoli itupun cukup memilukan. Surat yang ditulis SVP itu berisikan permohonan maaf kepada ibunya. 

"Dari SVP, surat buat mama. Memang kalian nggak suka sama saya, tapi aku udah duluan tinggalkan kalian. Aku minta maaf. Maaf ya mama aku belum membahagiakan kamu, memang aku banyak masalah tapi aku serahkan kepada diriku sendiri. Yah itu aku bunuh diri," tulis SVP dalam suratnya. 

Dalam lembaran lainnya, sejoli itu juga meminta agar keduanya tidak dipisahkan hingga ke liang lahad. Mereka meminta agar dikubur dalam satu liang yang sama. 

"Kami udah rencana berdua kami gak mau pisah. Cukup di rumah SVP yah. Tolong orangtua kami setuju saat kami mau dikubur kami gak bisa pisah, ok," tulisnya lagi. 

Hardjoko menyebutkan orangtua kedua sejoli yang nekat bunuh diri bersama itu menerima dengan lapang dada musibah ini. Mereka juga menolak jenazah ASR dan SVP untuk diautopsi. 

"Sudah tandatangani pernyataan penolakan autopsi, mereka menerima kematian korban dengan lapang dada," Hardjoko memungkasi.

 

 

 

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Cinta Tak Direstui, Sepasang Kekasih Bunuh Diri di Toraja Utara

Lima Pelaku Pembunuhan yang Bunuh Diri
Ilustrasi pembunuhan pasutri. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

ASR (18) dan SVP (15), nekat mengakhiri hidup mereka dengan cara gantung diri di kamar indekos yang berada di Kelurahan Tampo Tallunglipu, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (31/1/2021) malam. Sejoli yang sedang dimabuk asmara itu nekat bunuh diri karena hubungan mereka tak direstui oleh orangtua mereka masing-masing.

Kasat Reskrim Polres Toraja Utara, AKP Hardjoko menerangkan bahwa sepasang kekasih itu ditemukan pertama kali oleh salah seorang warga bernama Henokh. Saat itu Henokh lalu memanggil warga sekitar karena panik.

"Ditemukan pertama kali itu sekitar pukul 20.00 (Wita)," kata Hardjoko, Senin (1/2/2021).

Polisi yang mendapat kabar ihwal aksi bunuh diri sepasang kekasih itu pun segeraka ke lokasi kejadian. Jenazah ASR dan SVP kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Elim untuk dilakukan pemeriksaan.

"Dari hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda kekerasan, sehingga dapat dipastikan keduanya bunuh diri," Hardjoko menyebutkan.

Di tempat kejadian perkara, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk dua buah dasi yang mereka gunakan untuk gantung diri. Selain itu aparat kepolisian juga menemukan tiga lembar surat yang ditinggal oleh SVP.

"Adapun barang bukti yang diamankan yaitu dua buah dasi berwarna biru dan abu-abu yang di gunakan korban untuk menggantung diri serta surat yang ditinggalkan oleh korban di dalam kamar," jelas Hardjoko.

Hardjoko menyebutkan, dugaan sementara penyebab sepasang kekasih itu nekat mengakhiri hidup mereka dengan cara gantung diri adalah karena hubungan mereka tidak direstui oleh orangtua mereka.

"Setelah memeriksa sejumlah saksi dan diperkuat dengan barang bukti surat, dugaannya karena hubungan mereka tidak direstui," ucap Hardjoko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya