Mencari Jalan Keluar Masalah 23 Ribu Ton Sampah per Hari di Jabar

Populasi di Provinsi Jawa Barat menumpuk sampah 23 ribu ton per hari. Dari jumlah tersebut, 40 persennya belum tertangani dengan baik.

oleh Arie Nugraha diperbarui 11 Mar 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi foto sampah plastik.
Ilustrasi foto sampah plastik. (iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung - Populasi di Provinsi Jawa Barat menumpuk sampah 23 ribu ton per hari. Dari jumlah tersebut, 40 persennya belum tertangani dengan baik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtias mengatakan, untuk menangani persoalan tersebut program bank sampah digulirkan. Tujuannya untuk mewujudkan rencana pengurangan sampai di masyarakat sebesar 30 persen.

"Di dalam pengurangan sampah disini maka perlu adanya perubahan pola perilaku masyarakat tentang pengolahan sampah," katanya, Rabu (10/3/2021).

Pengolahan sampah di Jabar ini, katanya, perlu menekankan pada prinsip 5R ditambah 1R, yaitu reduce, reuse, recycle, repair, refuse, dan reving.

Untuk mewujudkan 5R ditambah 1R, otoritasnya akan mengembangkan tujuh bank sampah induk yang membawahi sekitar 1.616 unit bank sampah yang tersebar di Jabar pada 2021. Prima menerangkan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan sampah bernilai ekonomi pada masyarakat.

"Bagaimana sebenarnya mata rantai atau pola dari penanganan sampah rumah tangga. Diambil bank sampah unit, masuk ke bank sampah induk, masuk ke industri plastik dan menghasilkan uang lagi untuk masyarakat. Itu circular economy yang ingin kita galakkan dengan adanya bank sampah," kata Prima.

Prima menjelaskan dari total 23 ribu ton sampah yang dihasilkan di Jawa Barat, rinciannya setiap orang membuang sampah 0,5 kilogram per hari.

Tetapi tidak seluruhnya dapat ditangani dengan baik. Sehingga diperlukan partisipasi masyarakat agar sampah yang ada tidak menimbulkan penyakit dan bencana.

"HPSN (Hari Peringatan Sampah Nasional) ini seiring dengan ada rencana 30 persen pengurangan adalah bagaimana partisipasi masyarakat yang cukup tinggi untuk memilah, mengurangi, dan mendaur ulang sampah," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya