Liputan6.com, Indramayu - Tiga hari usai terbakarnya kilang minyak milik Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat, para pengungsi korban kebakaran mulai mengeluhkan gangguan infeksi saluran pernapasan atau (ISPA).
"Hari ketiga ini para pengungsi umumnya mengeluh gangguan pada saluran pernapasan," kata Rizki, dokter jaga di pengungsian korban kebakaran kilang minyak Balongan, Kamis (1/4/2021).
Baca Juga
Menurutnya yang mengalami gangguan pernafasan atas bukan hanya lansia, maupun orang dewasa, anak-anak pun merasakan hal yang sama.
Advertisement
Selain ISPA, para pengungsi korban kebakaran kilang minyak Balongan juga mengeluhkan lambung mereka yang merasa sakit, mungkin ini dikarenakan pada saat kejadian tidak sempat bisa makan, jadi keluhan ini hampir terjadi pada semua pengungsi.
"Untuk keluhan medis tidak terlalu berat, sehingga masih bisa kami tangani," katanya.
Ia menambahkan tim kesehatan juga memberikan obat-obatan yang ada, agar bisa membantu para pengungsi meminimalkan rasa sakit mereka.
"Kita berikan mereka obat yang sesuai dan ketika ada warga merasa sakit lebih berat, maka kami rujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Sementara untuk anak-anak selain dipantau kesehatannya, mereka juga diberikan trauma healing oleh petugas dari Kementerian Sosial, agar kejadian yang mereka alami tidak terus membekas.