Mengintip Suasana Stasiun di Semarang Usai Pemberlakuan Larangan Mudik

Jumlah penumpang kereta pada H-9 lebaran hanya mencapai 11 persen dari 17.136 kursi yang disediakan

oleh Felek Wahyu diperbarui 25 Apr 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2021, 14:00 WIB
Petugas PT KAI melakukan pengecekan tiket calon penumpang yang hendak melakukan perjalanan jarak jauh. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)
Petugas PT KAI melakukan pengecekan tiket calon penumpang yang hendak melakukan perjalanan jarak jauh. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)

Liputan6.com, Semarang - Pembelian tiket kereta api jarak jauh tujuan 19 statiun yang tersebar di Daerah Operasional (Daop) 4 Semarang pada Lebaran 2021, belum menunjukan perbedaan signifikan. Bahkan, setelah terbitnya larangan mudik lebaran pembelian tiket hanya mencapai 11 persen dari kursi yang disediakan.

Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro, Sabtu (24/4) menjelaskan, saat ini belum ada peningkatan jumlah penumpang maupun pembelian tiket dari calon penumpang yang akan menggunakan kereta jarak jauh.

“Masih tetap sama, tidak ada peningatan jumlah penumpang,” kata Kris.

Dari data calon penumpang, diuraikan pada saat Lebaran, 2021 hari ini hingga Senin, okupansi tertinggi pada Sabtu (23/4) dimana dari 19 stasiun jumlah penumpang mencapai 5.028 orang atau 29 persen, penumpang pada Senin hanya mencapai 3.951 penumpang.

Bahkan, jumlah penumpang pada H-9 lebaran hanya mencapai 11 persen dari 17.136 kursi yang disediakan atau hanya sekitar 1.921 jumlah itu lebih tinggi 5 persen dibanding pada calon penumpang yang telah memesan tiket pada H-10 lebaran yang berkisar enam persen dari ketersediaan tiket 17.149 atau 1.099 penumpang.

Krisbiyantoro menjelaskan, hasil tes RT-PCR Covid-19 yang sebelumnya bisa digunakan untuk tiga hari sebelum keberangkatan, ke depan tidak berlaku bagi calon penumpang kereta api jarak jauh.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Tarif GeNose di Stasiun

Peningkatan Tarif Pemeriksaan GeNose
Calon penumpang mengembuskan nafasnya ke dalam kantong untuk dites COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (24/3/2021). PT KAI (Persero) menaikkan tarif pemeriksaan tes GeNose C19 di sejumlah stasiun dari Rp20 ribu menjadi Rp30 ribu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pasalnya, perusahaan jasa transpotasi milik BUMN itu menerapkan perubahan masa berlaku hasil negatif tes RT-PCR dan rapid test antigen hanya berlaku satu hari.

Perubahan masa berlaku hasil negatif untuk naik KA Jarak Jauh dari sebelumnya bisa 3 x 24 jam sebelum keberangkatan, sekarang hanya hasil tes 1x24 jam yang diperbolehkan naik kereta.

“Aturan berlaku untuk pelanggan KA Jarak Jauh keberangkatan periode 24 April sedang 5 Mei dan 18 Mei sampai 24 Mei 2021. Perubahan menyesuaikan Addendum Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 No 13 Tahun 2021 dan SE Kemenhub No 35 Tahun 2021," katanya

Jika calon penumpang sebelumnya telah melakukan tes negatif dua hari sebelum berangkat. Maka, di tanggal pemberangkatan yang ditentukan harus melakukan tes lagi. Karenanya, jika ada calon penumpang yang kedapatan telah lebih dari satu hari namun pemberangkatan tinggal hitungan jam maka bisa melakukan tes di stasiun.

“KAI menyediakan layanan pemeriksaan Rapid Test Antigen seharga Rp 85.000 di 42 Stasiun serta pemeriksaan GeNose C19 seharga Rp30 ribu di 44 stasiun yang melayani perjalanan KA jarak jauh,” ujarnya.

Selama pembatasan jumlah penumpang dimasa pendemi, bulan April, rata-rata KAI melayani 16 ribu calon penumpang per hari yang melakukan screening Covid-19 di Stasiun.

“Khusus wilayah Daop 4 Semarang, jumlah calon penumpang yang melakukan screening Covid-19 sampai dengan 23 April kemarin mencapai 47.677 dengan Antigen dan 54.046 dengan GeNose,” ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya