Liputan6.com, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau mengambil sejumlah kebijakan menghadapi lonjakan pasien Covid-19. Hal ini menyusul keterisian di rumah sakit rujukan untuk ruang isolasi biasa sudah di atas 70 persen dan ruangan ICU lebih 90 persen alias penuh.
Salah satunya mulai memfungsikan rumah sakit darurat Covid-19 di asrama haji. Akhir pekan ini sudah berfungsi karena sarana dan prasarana di sana sudah memadai.
Advertisement
Baca Juga
Menurut juru bicara Satgas Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi, rumah sakit darurat ini akan diisi oleh pasien terinfeksi virus Corona bergejala ringan hingga sedang.
"Kemudian difungsikan juga sebagai pindahan pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan yang mulai membaik tapi belum boleh pulang," kata Yovi, Jumat (6/8/2021).
Rumah sakit darurat Covid-19 juga ada di Kota Dumai. Rumah sakit ini diharap menjadi solusi bagi warga terkonfirmasi agar mudah mendapatkan perawatan memadai.
"Bangunan itu merupakan rumah sakit yang belum selesai tapi fasilitas atau syarat minimal sebagai rumah sakit sudah terpenuhi," jelas Yovi.
Yovi menyebut rumah sakit darurat Covid-19 di Kota Dumai itu sudah ada tempat tidur, oksigen dan peralatan lainnya untuk menunjang kinerja tenaga medis.
"Diharapkan lebih baik nantinya dari asrama haji," ucap Yovi.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Rumah Oksigen
Selain itu, Pemerintah Riau juga memaksimalkan fungsi rumah oksigen gotong royong di Lanud Roesmin Nurjadin. Keberadaannya diharap mampu memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit rujukan.
Adanya rumah oksigen ini juga berkat bantuan relawan Covid-19 dan sejumlah perusahaan di Riau. Sejumlah perusahaan swasta sudah siap memproduksi oksigen dan dibawa ke sana.
"Semua kebijakan ini diharap maksimal sebelum peringatan kemerdekaan Indonesia," terang Yovi.
Yovi berharap keterisian ruangan isolasi biasa dan ICU terus berkurang di Riau. Tenaga medis akan bekerja maksimal meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Bumi Lancang Kuning.
Keterisian ini juga dipengaruhi kasus baru sehingga pemerintah dan masyarakat bisa bekerjasama agar penyebaran terus ditekan. Salah satu caranya adalah menerapkan protokol kesehatan.
"Pakai masker, hindari kerumunan, batasi mobilitas, jaga kesehatan agar tidak tertular. Saya tahu masyarakat bosan mendengar ini tapi saat ini tidak ada cara lain," jelas Yovi.
Advertisement