Simak 6 Aspek Penilaian Unnes Green School Ranking

Ada enam aspek, skor maksimal Unnes Green School Ranking 240 poin.

oleh Liputan Enam diperbarui 23 Agu 2021, 02:19 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2021, 02:18 WIB
Sekolah Berkonsep Hijau
Suasana lingkungan SMP Negeri 5 Blora yang asri dan dipenuhi tumbuhan hijau. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Semarang - Unnes Green School Ranking atau Pemeringkatan Sekolah Hijau Nasional yang telah diluncurkan Mei 2021 lalu memulai babak baru. Setelah melalui proses pendaftaran, sekolah pendaftar diharuskan mengisi parameter penilaian. Sebelum melakukan pengisian parameter yang akan dibuka pada 1 September mendatang, perhatikan beberapa ketentuan berikut.

Pengisian parameter oleh sekolah pendaftar dilakukan mulai 1 September hingga 21 November 2021 di website Unnes GSR. Operator sekolah bisa langsung login pada laman http://gsr.unnes.ac.id. Operator akan dibawa sistem pada halaman pengisian dan langsung bisa mengklik pada tiap-tiap indikator yang akan diisi di sisi sebelah kiri.

Ingat kembali ada enam aspek penilaian yang harus diisi oleh operator sekolah untuk bisa mengikuti pemeringkatan Unnes Green School Ranking. Setiap satu indikator akan memuat beberapa kuesioner yang harus diisi oleh operator sekolah yang terdaftar sebagai peserta Unnes Green School Rangking. Setiap mengisi satu parameter, pendaftar juga dapat melampirkan file utuk mendukung jawaban yang dituliskan.

Aspek pertama yang dinilai yaitu aspek tapak dan infrastruktur. Dalam aspek ini penilaian secara umum diarahkan pada pengaturan infrastruktur terkait pecahayaan, penghawaan, penaataan lahan dan kebun dan sebagainya.

Aspek kedua yaitu aspek energi dan perubahan iklim. Indikator yang dinilai dalam aspek ini lebih menjurus ke arah pemanfaatan dan penggunaan energi di lingkungan sekolah. Di dalamnya juga dinilai seberapa besar pengupayaan dan pengelolaan energi dilaksanakan oleh personil dan warga sekolah.

Aspek ketiga menilai tentang pengelolaan sampah di lingkungan skeolah. Tentu indikator yang harus diperhatikan adalah pengelolaan sampah berupa sampah organik maupun anorganik beserta alat pengelolannya, kampanye pengelolaan sampah yang dicanangkan, dan peraturan tata kelola sampah di sekolah.

Setelah pengelolaaan sampah, aspek pengelolaan air juga dinilai dalam beberapa indikator. Di antaranya terkait dengan ketersediaan air di sekolah, sistem drainase, jumlah sumur resapan, biopori, serta peraturan yang mengatur tentang tata kelola air di sekolah.

Aspek terkait transportasi menjadi aspek yang kelima. Dalam aspek ini penilaian dilihat dari seberapa banyak presentase kendaraan bermotor yang dipakai oleh warga sekolah maupun presentase pengguna sepeda dan pejaln kaki. Kemudian penilaian terkait dengan peraturan pembatasan kendaraan serta kampanye transportasi ramah lingkungan juga dinilai.

Aspek terakhir yang cukup krusial dan perlu dipertimbangkan adalah aspek pendidikan dan kegiatan pendukung. Indiktor yng dinilai meliputi mata pelajaran tentang wawasan lingkungan, ekstrakurikuler, prestasi kesiswaan bercirikan lingkungan, tim gugus lngkungan, seminar atau workshop lingkungan, hingga peraturan sekolah tentang pelestarian lingkungan.

Dari keenam aspek di atas, setiap skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 4 apabila telah memeuhi syarat dan dibuktikan dengan file yang mendukung. Apabila dijumlahkan semua indikator akan menghasilkan skor maksimal 240 poin.

Penjelasan lebih lengkap terkait dengan aspek dan indikator penilaian yang digunakan pada Unnes Green School Rangking dapat diunduh pada buku panduan yang dilampirkan pada website http://konservasi.unnes.ac.id.

Linda Adkhiyah, mahasiswi UNNES, peserta KMMI Digital UNNES dan Liputan6.com

Simak Video Pilihan Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya